Jumat, 28 November 2014

Cok Konveksi Krisna bali


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dalam ilmu ekonomi, perusahaan adalah suatu satuan ekonomi  yang bertujuan menyelenggarakan sebagian dari proses produksi masyarakat guna memperoleh laba atau penghasilan. Dalam menjalankan kegiatan usahanya terdapat berbagai persoalan yang sering muncul dalam setiap perusahaan pada umumnya, yakni bagaimana perusahaan dapat memperoleh bahan baku dengan mudah dan dengan biaya yang rendah, bagaimana perusahaan dapat melakukan kegiatan proses produksi, bagaimana peruahaan dapat memasarkan hasil produksi kepada konsumen sehingga perusahaan dapat memperoleh penghasilan tertentu dengan biaya seminimal mungkin. Sebagian besar perusahaan biasanya mengadakan berbagai pertimnbangan-pertimbangan dalam memilih bahan baku, khususnya adalah bagaimana perusahaan dapat memperoleh bahan baku yang berkualitas dengan tanpa mengeluarkan biaya yang tinggi.
Kegiatan produksi dalam perusahaan khususnya perusahaan-perusahaan modern, biasanya didominasi oleh mesin-mesin pabrik sehingga dalam melakukan penataan mesin-mesin tersebut harus diperhatikan agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Akan tetapi, kegiatan produksi tetap tidak dapat terlepas dari peran para pekerja/ sumber daya manusia. Misalnya : perusahaan Sido Muncul dalam proses produksi jamu selain menggunakan mesin modern juga tetap memanfaatkan sumber daya manusia yang ada. Dalam penyortiran bahan baku dan pengemasan sebagian tetap masih mengunakan jasa para pekerja.
Di samping itu, hal lain yang berpengaruh dalam proses produksi adalah keterkaitan waktu kerja. Bagaimana suatu perusahaan dapat memproduksi sesuai dengan permintaan pasar ataupun sesuai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hal lainnya juga harus diperhatikan oleh sebagian besar perusahaan adalah bagaimana perusahaan dapat menghasilkan produk yang berkualitas, sehingga para konsumen dapat tertarik untuk tetap mengkonsumsi tanpa harus berpindah ke produk lain.
1.2 Rumusan Masalah
Manajemen Strategi merupakan hal yang sangat berpengaruh bagi kelangsungan sebuah perusahaan, dimana manajemen strategi meliputi Swot analisis dan Visi Misi. Rumusan masalah yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah bagaimana Manajemen Strategi dalam Cok Konveksii Krisna Bali.
1.3 Metode
Manajemen strategi dalam Cok Konveksi Krisna Bali dalam Tulisan ini dengan Observasi dalam Kunjungan langgsung ke Lokasi Cok Konveksi Krisna Bali.
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah memberikan gambaran tentang Manajemen strategi pada Cok Konveksi Krisna Bali mulai dari Lokasi yang dipilih Oleh Cok Konveksi Krisna Bali, Analissis SWOT Pada Cok Konveksi serta Visi dan Misinya. Selain itu juga untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Manajemen Strategi yaitu membuat Karya tulis Ilmiah hasin Kunjungan perusahaan.






BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Pengertian Manajemen Strategi
Manajemen strategi adalah suatu seni (keterampilan), teknik, dan ilmu merumuskan, mengimplmentasikan, dan mengevaluasi serta mengawasi berbagai keputusan fungsional organisasi (bisnis dan non bisnis) yang selalu dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal, yang senantiasa berubah sehigga memberikan kemampuan kepada organisasi untuk mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Defnisi ini secara tidak langsung menunjuk dan memusatkan pada pengintegrasian manajemen, pemasaran, sumberdaya manusia, keuangan,riset dan pengembangan.
Formulasi Strategi, meliputi pengembangan misi bisnis, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal, mengukur dan menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, mengumpulkan alternatif, serta memilih strategi-strategi khusus yang akan diberlakukan untuk kasus-kasus tertentu. Di dalam formulasi strategi telah mencakup tentang obyek organisasi baru yang akan digarap, obyek bisnis yang akan ditinggalkan, pengalokasian sumber daya (baik sumber daya finansial maupun sumber daya non finansial), apakah perlu mengembangkan kegiatan atau diversifikasi produk, apakh akan masuk pasar internasional atau cukup pada pasar domestik, apakah diperlukan merger atau tidak, dan bagaimana menghindarkan diri dari pengambilalihan organisasi oleh pesaing. Karena tidak ada organisasi yang mempunyai sumber daya tak terbatas, maka strategi harus berni memutuskan strategi alternatif mana yang akan memberi dampak positif terbaik sehingga akan memberikan keuntungan optimal bagi perusahaan. Strategi harus memberikan keunggulan komparatif dan pada khirnya dalam jangka panjang dapat memberikan keunggulan kompetitif.
Mengimplementasikan strategi, sering juga disebut sebagai tahapan dari tindakan manajemen strategi. Dalam tahapan ini perusahaan menetapkan atau merumuskan tujuan perusahaan tahunan (annual objective of business), memikirkan dan merumuskan kebijakan, motivasi karyawan serta mengalokasikan sumberdaya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dilaksanakan. Implementasi strategi meliputi budaya yang mendukung pengembangan organisasi bisnis, menciptakan struktur organisasi yang efektif, merefleksikan berbagai usaha pemasaran, mempersiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi, serta memotivasi individu agar mau melaksanakan dan berkerja sebaik mungkin. Implementasi strategi memerlukan kinerja dan disiplin yang tinggi yang juga harus diimbangi dengan imbalan yang memadai.
2.2 Visi dan Misi
Dalam hal pencapaian suatu tujuan di perlukan suatu perencanaan dan tindakan nyata untuk dapat mewujudkannya, secara umum bisa di katakan bahwa Visi dan Misi adalah suatu konsep perencanaan yang di sertai dengan tindakan sesuai dengan apa yang di rencanakan untuk mencapai suatu tujuan.
Visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan - tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang. Visi itu tidak dapat dituliskan secara lebih jelas menerangkan detail gambaran sistem yang ditujunya, dikarenakan perubahan ilmu serta situasi yang sulit diprediksi selama masa yang panjang tersebut. Beberapa persyaratan yang hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi:
·         Berorientasi ke depan
·         Tidak dibuat berdasarkan kondisi saat ini
·         Mengekspresikan kreatifitas
·         Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyaraka.
Ada komponen yang utama yang perlu dipertimbangan dalam menyusun visi (silvers;1994-1995; colter, 2013: 54-55):
a)    Visi dibangun berdasarkan nilai inti. Nilai inti menjawab apa yang penting bagi suatu organisasi: apakah menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawab, memuaskan konsumen, menekan pada kualitas, atau menjadi “pemimpin pasar”. Studi ledford, et ed. (1995) menemukan bahwa enam dari sepuluh perusahaan Amarika Serikat telah mengembangkan pernyataan nilai yang spesifik. Meski pernyataan nilai tersebut tidak menjamin sukses, ia mengarahkan para karyawan tentang perilaku dan jenis pekerjaan yang diharapkan oleh perusahaan.
b)    Visi perlu mengelaborasi tujuan organisasi. Setiap organisasi, baik berorientasi laba atau tidak, besar atau kecil, local atau global, harus memiliki tujuan akan keberadaannya.
c)    Visi perlu memasukan gambaran singkat tentang apa yang dilakukan oleh organisasi tersebut untuk mencapai tujuannya. Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Misi perusahaan adalah tujuan dan alasan mengapa perusahaan itu ada. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan.
2.3 Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses inii melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Analisis SWOT mempunyai keterbatasan. Keterbatasan yang dipunyai analisis SWOT antara lain sebagai berikut :
·         Kekutan tidak selalu menjadi suatu keunggulan.
·         Analisis SWOT terhadap lingkungan eksternal terlalu sempit.
·         SWOT memberikan analisis pada keadaan statis dan dinamis.
·         SWOT terlalu menekankan pada strategi satu dimensi.
2.4 Hipotesis
Berdasarkan identifikasi masalah dan tujuan penilitian maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:
a)    Pentingnya lokasi yang strategis untuk pembangunan perusahaan atau industry.
b)    Analisis SWOT yang dimiliki oleh Cok Konveksi Krisna Bali.
c)    Adanya pengaruh terhadap Visi Dan misi pada suatu perusahaan atau industry.
















BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Sejarah Perusahaan
Tak selamanya mereka yang nakal luar biasa saat kecil akan berakhir dalam kegagalan hidup di masa depannya.
Namun justru terkadang bila datang sebuah kesempatan dan kepercayaan yang dilandasi dengan rasa sadar maka siapapun mereka dengan masa lalu kelamnya akan dapat berubah menjadi sosok yang luar biasa yang siap menyongsong kesuksesan kehidupan barunya.
Gusti Ngurah Anom, begitu nama lengkap pria asal Buleleng 5 Maret 1971 ini lahir dan dibesarkan di daerah Tangguwisia, sebuah desa kecil di kecamatan Seririt, kabupaten Buleleng , Bali. Pak Anom lahir dari rahim Made Taman dan menjadi bungsu dari 7 bersaudara yang hidup sangat dekat dengan kemiskinan dalam kebersahajaan keluarga petani.
Bermula dari keberaniannya untuk membuka toko  baju kaos di jalan Nusa Indah Denpasar dan memberi trade mark usaha konfeksinya dengan nama Cok Konfenksi, yang berlokasi tak jauh dari gedung Art Centre sebagai pusat kegiatan pesta seni dan budaya Bali. Dengan hak penuh kepemilikan ini, Cok Konfeksi semakin tajam membangun jaringan kerja dan menggali order ke berbagai lini pangsa pasar. Hingga dalam kurun yang tak terlalu lama nama Cok Konfeksi terus melejit.
Usahanya di bidang konfeksi semakin maju pesta. Dari hasil yang terkumpul ia kemudian membaca peluang usaha lain untuk mengembangkannya. Terutama yang dibutuhkan oleh para wisatawan yang berkunjung ke Bali. Dalam  benak Anom sang pemilik, terbayang untuk  membuat centra oleh-oleh khas Bali yang menyediakan semua pernak pernik  seperti aneka cemilan, kaos anak-anak dan dewasa, batik, tas kreasi, alat music tradisional, aksesories pria wanita , bedcover, lukisan, kain pantai, layang-layang, kerajinan kayu, alas kaki hingga frame foto, termasuk beragam kaos Cok Konfeksi.  
KRISNA BALI I  berdiri untuk pertama kalinya pada tanggal 16 Mei 2007 dengan pendirinya bernama Bapak Gusti Ngurah Anom yang sekaligus owner dari COK KONFEKSI, salah satu pusat produksi baju kaos Bali. Dibawah manajemen Cok Konfeksi inilah bermula sehingga pada tahun 2007 berdirilah KRISNA BALI yang bertempat di Jalan Nusa Indah No 79 Denpasar-Bali.
Kini Krisna Bali telah hadir di 3 lokasi lain, yaitu di Jl. Nusa Kambangan dan yang satu lagi sangat mudah dijangkau di Jl. Sunset Road, Legian dan jalan Raya Kuta (dekat airport). Kalau lokasi di jl. Nusa Kambangan, cukup sulit akses ke sana karena sering macet, jalan masuk juga tidak terlalu besar apalagi pakai bus.
Krisna Bali memiliki koleksi yang lengkap mulai dari T-shirt yang lengkap dengan motif-motif khas Bali, souvenir, makanan dan lainnnya.
Lokasi di Jalan Sunset Road menjadikan Krisna Bali sangat mudah diakses. Fasilitas parkir super luas, karena seramai apapun, belum pernah liat penuh parkirnya. Bandingkan dengan Joger yang hampir tidak ada fasilitas parkirnya dan sering bikin area sekitar macet. Sekedar usul sih Joger sepertinya lebih bagus kalau mencari tempat nyaman kaya Krisna.
Fasilitas lain yang dimiliki Krisna Bali adalah ruang belanja yang nyaman, food court, refresh area dan lain-lain. Lengkap kan? Buat yang nunggu istri atau teman belanja, bisa menghabiskan waktu dengan makan dan minum atau duduk-duduk santai.
KRISNA Nusa Kambangan” adalah outlet KRISNA kedua yang didirikan pada tanggal 16 Mei 2008 dan karena terletak di jalan Nusa Kambangan Denpasar, KRISNA 2 sering menjadi tujuan berbelanja para wisatawan domestik dan luar negeri karena lokasi nya sangat strategis berada di pusat kota, sehingga memudahkan anda mendapatkan buah tangan untuk teman atau kerabat sambil berjalan-jalan melihat-lihat Kota Denpasar.  Dan Rumah Kaos Bali yang ada di setiap outlet KRISNA merupakan produk unggulan KRISNA Oleh-oleh Khas Bali dengan design kartun Bali yang unik dan lucu, baju kaos yang dijual di 4 outlet KRISNA merupakan baju kaos buatan sendiri dengan trade mark “COK KONVEKSI”.
KRISNA 3 atau “KRISNA Sunset Road”, disebut demikian karena terletak di kawasan Boulevard Sunset Road Kuta-Bali. Dilengkapi dengan adanya Restaurant Grafika yang selalu siap dan setia menemani saat – saat anda dalam menikmati hidangan yang bersih dan lezat tentunya, ataupun sekedar ingin memesan minuman untuk melepas haus. Ruang belanja yang nyaman dan loby yang luas memberikan kenyamanan dan kepuasan tersendiri kepada pengunjung.
3.2 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Perusahaan pada “Cok Konfeksi” adalah sebagai berikut:
 













Tugas dan Wewenang Masing-masing Bagian
1.    President
Berfungsi untuk Memimpin perusahaan dalam segala hal termasuk pengambilan keputusan dan kebijakan perusahaan.
2.    Manajer Personalia
Berfungsi untuk Merekrut, menyeleksi, dan menilai penampilan karyawan.  yang berada didepartemen produksi, departemen pemasaran, departemen kredit, dan departemen lainnya.
3.    Kabag.Pemasaran
Berfungsi untuk Mengembangkan strategi marketing,
4.    Pramuniaga
Berfungsi sebagai Penjaga toko
5.    Salesman
Berfungsi untuk Memasarkan langsung produk pada masyarakat, mediatorpromosi, dan pengembangan pangsa dan wilayah pemasaran.










BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Lokasi Cok Konveksi Krisna Bali
Pemilihan lokasi pada cok konveksi Krisna Bali pada tahun 1990 menyewa tempat ukuran 6 x 7 meter berlokasi didepan gedung Art Centre sebagai pusat kegiatan pesta seni dan budaya Bali. Pada tahun 1994 mengontak tanah seluas 1 are di jalan Pakis Aji Denpasar bangunan ini digunakan sebagai tempat jahit. Tahun 2001 Pemilik Cok Konveksi membeli lahan seluas 6,5 are di jalan Nusa Indah No. 79 Denpasar Lahan ini digunakan sebagai toko.
4.2 Analisis SWOT pada Cok Konveksi Krisna Bali
Analisi SWOT yang ada pada Cok Konveksi Krisna Bali adalah sebagai beriku:
a)    Kekuatan (StrengthsI)
·         Memiliki 4 (empat) outlet yang terbesardi daerah Denpasar dan Kabupaten Badung.
·         Dalam hal penetapan harga, harga yang ditawarkan pada setiap item sudah merupakan harga pasti. Tawar-menawar harga tidak lagi diperlukan. Hal ini juga memberi nilai tambah kenyamanan bagi pengunjung.
·         Outlet yang buka selama 24 jam, memberikan keuntungan karena cukup banyak konsumen yang ingin berbelanja oleh-oleh di malam hari.
·         Penataan produk-produk yang teratur dan rapi, memudahkan konsumen untuk menemukan produk yang diinginkan.
·         Produk oleh – oleh yang disediakan cukup lengkap, mulaii dari kaos, celana, sarung/kain Bali, souvenir, karya seni khas Bali, hingga makanan serta camilan.
·         Tersedianya website pusat oleh – oleh Krisna, yang memudahkan calon konsumen untuk menggalih informasi tentang Krisna.
·         Pencahayaan toko sangat baik sehingga memberi nilai tambah kenyamanan bagi pengunjung
·         Bangunan dan areal parkir yang luas.
·         Tempat nyaman dan full AC.
·         Cok Konveksi Krisna Bali pada Outlet-Outletnya menyediakan layanan packing menggunakan kardus hanya dengan Rp. 5.000,- saja, sehingga barang belanjaan aman sampai tujuan.
·         Memiliki Tenaga kerja dan pengrajin yang banyak.
b)    Kelemahan (Weakness)
Meskipun Cok Konveksi Krisna bali merupakan salah satu pusat belanja oleh-oleh yang cukup besar, namun pusat oleh-oleh krisna masih memiliki kelemahan, yakni sebagai berikut:
·         Staff karyawan yang bertugas untuk melayani konsumen, relatif kurang ramah, kurang aktif dan kurang berinisiatif dalam melayani.
·         Harga yang ditawarkan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pasar seni tradisional.
·         Kata-kata di kaos yang dijual di Krisna Oleh-oleh Bali tidak semenarik dan selucu Joger.
c)    Peluang (Opportunities)
·         Peluang untuk mengembangkan jenis produk yang dijual sangat besar, karena dari frekuensi kunjungan pengunjung ke outlet-outlet yang dimiliki Cok Konveksi Krisna cukup banyak.
·         Peluang untuk memperoleh keuntungan secara finansiall dapat diperbesar dengan menaikkan harga jual produknya, karena sudah cukup banyak calon konsumen yang tertarik dan  merasa nyaman untuk berbelanja di outlet-outlet Cok Konveksi Krisna, yang seringnya tidak lagi mempermasalahkan harga yang dibanderol untuk produk -produknya .
d)    Ancaman (Threats)
Konsumen yang menginginkan untuk membeli barang dalam partai besar akan mempertimbangkan keputusannya untuk dapat berbelanja di pasar seni dengan harga yang dapat dinegosiasikan di bandingkan harus berbelanja di Cok Konveksi Krisna dengan harga yang sudah ditetapkan. 
4.3 Visi dan Misi yang di Miliki Oleh Cok Konveksi Krisna Bali
Visi atau Target yang dimiliki Perusahaan Cok Konveksi Krisna Bali adaalah :
Untuk menjadikan kumpulan perusahaan berstandar internasional dengan tetap berpegang pada kearifan dan norma-norma luhur.
Untuk pencapaian Visi tersebut adapun Misi yang dilakukan oleh Cok Konveksi Krisna Bali adalah sebagai berikut :
·         Memberikan barang dan jasa berkualitas tinggi disegala bidang yang membuat kami dijadikan pilihan utama sebagai mitra usaha.
·         Memberikan pengarahan dan pertolongan secara intensif kepada anak perusahaan.
·         Dengan bijaksana mengadakan kerjasama yang baik diantara anak perusahaan.
·         Menyesuaikan diri secara dinamis terhadap perubahan.
·         Secara terus menerus mengembangkan barang dan jasa yanginovatif untuk perkembangan pelanggan kami dalam morilmaupun material.






















BAB V
PENUTUP
5.1  Kesimpulan
Seluruh kegiatan ekonomi masyarakat pada akhirnya bertujuan untuk memakmurkan warga masyarakat dan keluarganya. Dari bermacam kebutuhan hidup manusia, hanya sebagian saja yang langsung dapat diambil dari alam dan selebihnya harus melalui proses produksi yang berkualitas, maka suatu bahan mentah harus diolah ,diangkut dan disalurkan agar sampai ketangan konsumen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pada suatu perusahaan atau industri, manajemen Strategi memegang peranan yang penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Hal ini juga harus diimbangi dengan kerjasama dari berbagai bidang dalam perusahaan. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, maka harus melakukan pemilihan bahan baku serta pengawasan selama proses produksi. Hal ini dimaksudkan agar hasil yang diperoleh sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan tersebut.
Cok Konveksi Krisna Bali memiliki perioritas untuk menjadi perusahaan yang berstandar Internasional, sehingga industry ini berusaha untuk mewujudkan visi tersebut dengan membuat beberapa misi yaitu :
·         Memberikan barang dan jasa berkualitas tinggi disegala bidang yang membuat kami dijadikan pilihan utama sebagai mitra usaha.
·         Memberikan pengarahan dan pertolongan secara intensif kepada anak perusahaan.
·         Dengan bijaksana mengadakan kerjasama yang baik diantara anak perusahaan.
·         Menyesuaikan diri secara dinamis terhadap perubahan.
·         Secara terus menerus mengembangkan barang dan jasa yanginovatif untuk perkembangan pelanggan kami dalam morilmaupun material.
Dengan memperhatikan tentang Kukuatan, Kelemahan, Keunggulan dan ancaman yang dimiliki Cok Konveksi dengan Melakukan Analisis SWOT sehingga bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
5.2  Saran
Adapun saran menurut Penulis untuk Cok Konveksi Krisna Bali adalah seharusnya cok konveksi menyediakan outlet khusus untuk pengunjung yang ingin membeli produk dalam jumlah banyak dengan memberikan harga relative murah atau bisa melakukan negosiasi tawar menawar dalam masalah harga sehingga Cok Konveksi Krisna Bali menjadi Pusat belanja yang Sangat Maju.


Sabtu, 22 November 2014

RISET DAN ANALISIS PASAR (pasar Monopolistik dan pasar Oligopoli)


NAMA                        : NUR ZAM ZAM
NIM                 :12 023 61 201 109
KELAS           : D NONREGULER
TUGAS          : RISET DAN ANALISIS PASAR
PASAR MONOPOLISTIK
Pasar persaingan monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya.
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing.
Bentuk Teori Pasar persaingan monopolistik (monopolisic competition) dikembangkan karena ketidak puasan terhadap daya analisis model persaingn sempurna (perfect competition) maupun monopoli. Struktur pasar persaingan monopolistuk hampir sama dengan persaingan sempurna. Didalam Industri terdapat banyak perusahaan yang bebas keluar masuk. Namun produk yang di hasilkan tidak homogen, melainkan terdiferensiasi (differentiated product). Namun perbedaan barang antara satu poduk (merek) dengan produk (merek) yang lain tidak terlalu besar. Diferensiasi ini mendorong perusahaan untuk melakukan persaingan non harga. Walaupun demikian output yang dihasilkan sangat mungkin saling menjadi substitusi. Perusahaan memiliki kemampuan monopoli yang relatif terbatas/kecil,
Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya.
Sifat-sifat Monopolistik
Ada beberapa sifat-sifat pasar Monopolistik antara lain :
Ø  Untuk unggul di perlukan keunggulan persaingan yang berbeda.
Ø  Mirip dengan persaingan sempurna.
Ø  Produsen atau Penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga.
Ø  Relatif keluar masuk pasar.
Ø  Citra perusahaan.
Ciri-ciri sifat persaingan yang monopolistic
Selalu ada sejumlah besar penjual dan pembeli di pasaran. Produksi barang dan jasa yang diperjualbelikan lazimnya bervariasi baik dalam merk, mutu, kampanye iklan yang dilakukan dan dampak-dampak psikologis yang berbeda-beda terhadap konsumen. Perusahaan yang memasuki pasar mempunyai kemampuan kendali yang terbatas terhadap harga, karena dibandingkan dengan luasnya pasar yang harus dijangkau, perusahaan itu masuk kategori perusahaan sedang, namun mereka memproduksi aneka ragam barang yang tetap mampu menjangkau konsumen membeli barang-barang produksinya.
Memasuki pasar persaingan monopolistik selalu mudah, namun sebelumnya memerlukan kampanye iklan yang luas dan besar biayanya. Selalu terbuka peluang yang sifatnya bukan persaingan dalam harga tetapi persaingan dalam diferensiasi jenis komoditi yang’ dihasilkan dan persaingan dalam kampanye iklan yang dilakukan untuk menarik minat konsumen sebanyak-banyaknya.
Kedudukan persaingan monopolistik akan membuka peluang pasar yang terbatas lingkup konsumennya, sehingga pencapaian laba tak sebesar seperti kedudukan yang mungkin bisa dicapai pada pasar persaingan bebas sempuma. Dalam pasar persaingan monopolistik masih juga tetap ada persaingan antara perusahaan, terutama dalam persaingan kampanye periklanan yang mencoba menarik sebanyak-banyaknya konsumen. Persaingan ini akan memacu perusahaan-perusahaan yang masuk dalam persaingan monopolistik untuk meningkatkan efisiensi mereka masing­ masing. Dampak yang timbul dari keadaan pasar persaingan monopolistik lazimnya mendekati keadaan pasar persaingan sempuma, dengan demikian harga-harga juga cenderung mendekati harga pokok produksi.
Karakteristik Pasar Persaingan Monopolistik
Ø  Produk yang terdiferensiasi.
Ø  Maksimasi laba dan minimisasi rugi jangka pendek.
Ø  Laba ekonomi nol dalam jangka panjang.
Ø  Biaya Marginal sama dengan penerimaan marginal.
Ø  Jumlah produsen Banyak dalam indusri (large number of firms)
Contoh Pasar Monopolistik
Contoh Produk:
Makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua produknya sama , tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.

PERMINTAAN PASAR MONOPOLISTIK
Permintaan dari suatu perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah condong menurun karena preferensi konsumen terhadap fitur-fitur produk yang dibedakan tersebut. Akan tetapi, karena terdapat beberapa barang pengganti dekat (jika tidak sempurna) yang langsung tersedia, maka permintaannya menjadi sangat elastis. Pada jangka pendek kemungkinan akan terjadi laba maksimum dan kerugian. Karena pada waktu yang relatif singkat tidak akan ada penambahan pesaing baru. Pada jangka pendek, keuntungan maksimum dicapai saat MR = MC sedangkan harga permintaan lebih besar dari biaya rata-rata. Segi empat PABC menunjukkan jumlah keuntungan maksimum yang dapat dinikmati oleh perusahaan.
Permintaan Pasar Monopolistik
kurva permintaannya elastis, tetapi tidak horizontal seperti pasar persaingan sempurna. karena tiap produsen punya keunggulan masing-masing.

Keseimbangan Pasar Persaingan Monopolistik Pada Jangka Pendek
dalam jangka pendek syaratnya cuma satu, yaitu MR=MC. Berikut kurva pasar persaingan monopolistic dalam jangka pendek :
Sedangkan besarnya kerugian yang diderita digambarkan oleh kotak PABC di bawah. Kerugian yang diderita adalah kelebihan biaya yang dikeluarkan atau biaya total terhadap pendapatan. Kerugian dapat diminimumkan saat MR=MC.
Dan untuk Kurva pasar persaingan Monopolistik dalam jangka panjang mempunyai syarat adalah P= ATC

Dalam jangka panjang, akan semakin banyak perusahaan yang masuk ke pasar menjadi saingan dari perusahaan-perusahaan pendahulunya. Akibatnya, setiap perusahaan akan menghadapi permintaan yang semakin sedikit pada berbagai tingkat harga.
Tindakan Non Harga Pasar Tindakan non harga adalah usaha-usaha di luar perubahan harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli barang yang diproduksinya. Tindakan non harga dapat dibedakan menjadi dua jenis : Diferensiasi produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan  perusahaan-perusahaan lain.
Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan
Jadi Pasar monopolistic pasar yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari monopoli atau oligopoly, kemampuan ini berasal dari sifat barang yang di inginkan karena perbedaan dan cirri khas dari suatu barang yang di hasilkan, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain. Pada pasar ini harga bukan lah factor yang  bias mendongkrak penjualan, bagaimanapun juga pasar ini mampu menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat sehingga membuat pembeli mau membeli produk tsb, oleh karena itu pasar ini aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga.
Dalam pasar persaingan monopolistik, koperasi punya peluang untuk bersaing dalam harga dan produk karena setiap penjual bisa menentukan harga (walaupun tidak sebanyak pengusaha monopolis) sehingga kurva permintaan yang dihadapinya elastis tidak sempurna (tidak horisontal seperti di pasar persaingan sempurna), dan diferensiasi produk (atau produk non homogen) dalam hal kualitas, iklan, lokasi, pengepakan, dan lain-lain.
Dalam persaingan produk, setiap penjual mencoba membuat produknya berbeda sedikit dibandingkan barang buatan perusahaan lain. Oleh karena itu, setiap penjual bisa berperilaku sebagai monopolistik kecil. Jika koperasi menaikkan harga jualnya sedikit lebih mahal dibandingkan harga jual dari pesaingnya, maka tidak aka ada perpindahan konsumen secara total dari koperasi ke pesaingnya
PASAR OLIGOPOLI
Pengertian Pasar Oligopoli
            Istilah Oligopoli berasal dari bahasa Yunani,  yaitu: Oligos Polein  yang berarti: yang menjual sedikit atau beberapa penjual. Beberapa penjual dalam konteks ini, maksudnya di mana penawaran satu jenis barang di kuasai oleh beberapa perusahaan, beberapa dapat berarti paling sedikit 2 dan paling banyak 10 atau 15 perusahaan. Teori oligopoli memiliki sejarah yang cukup panjang. Istilah oligopoly pertama kali digunakan oleh Sir Thomas Moore dalam karyanya pada tahun1916, yaitu “Utopia” 11. Dalam karya tersebut dikatakan bahwa harga tidak harus berada pada tingkat kompetisi ketika perusahaan di pasar lebih dari satu.Sedangkan Teori Oligopoli pertama kali diformalkan oleh Augustin Cournot pada tahun 1838 melalui karyanya “Researches sur les priciples mathematiques de la theorie des richesses”. Lima puluh tahun kemudian, teori tersebut dibantah oleh Bertrand . Meskipun menuai banyak kritik, namun hingga kini teori Cournot tetap dianggap sebagai benchmark bagi teori-teori oligopoli lainnya. Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Pasar Oligopoli adalah suatu pasar dimana terdapat beberapa produsen yang menghasilkan barang-barang yang saling bersaingan. Ini merupakan sifat utama dari pasar oligopoli Pasar Oligopoli merupakan salah satu jenis dari pasar persaingan tidak sempurna. Dimana pasar Oligopoli merupakan pasar yang hanya terdapat beberapa perusahaan atau penjual yang memproduksi barang sejenis
Faktor-faktor Penyebab terbentuknya Pasar Oligopoli
a.    Efisiensi Skala Besar
Efisiensi skala besar di dalam efisiensi teknis (teknologi) dan efisiensi ekonomi (biaya produksi). Profit hanya bisa tercipta apabila perusahaan mampu mencapai tingkat efisiensi. Efisiensi teknis menyangkut pada penggunaan teknologi dalam proses produksi. Kemampuan produsen dalam menempatkan sumber daya secara optimal. Efisiensi ekonomi menyangkut pada biaya produksi. Bagaimana mengatur biaya pada komposisi yang tepat sehingga harga yang dipasarkan merupakan harga yang bisa diterima pasar dan produsen.  Kompleksitas manajemen (tingkat kerumitan). Tingkat kerumitan dalam manajemen pengelolaan di suatu perusahaan. Dalam dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri mobil, semen, kertas, pupuk, dan peralatan mesin, umumnya berstruktur oligopoly Tekhnologi padat modal (capital intensive) yang dibutuhkan dalam proses produksi menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata minimum) baru tercapai bila output diproduksi dalam skala sangat besar. Keadaan diatas merupakan hambatan untuk masuk (barriers to entry) bagi perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoly hanya terdapat sedikit produsen.
b.    Kompleksitas Manajemen
Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan sempurna, monopoli,dan pasar monopolistik), struktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non harga. Perusahaan juga harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang merugikan dari perusahaan pesaing. Karena dalam industri oligopoli, kemampuan keungan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk bertahan dalam industri. Perusahaan juga harus mempunyai kemampuan manajemen yang sangat baik agar mampu bertahan dalam struktur industry yang persaingannya lebih kompleks. Tidak banyak perusahaan yang memilki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit produsen.
Ciri – Ciri Pasar Oligopoly
Ø  Pasar oligopoly hanya terdiri atas sekelompok kecil perusahaan. Dalam pasar oligopoly terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai penjualan dan di samping itu pula terdapat beberapa perusahaan kecil. Para perusahaan raksasa tersebut saling memengaruhi satu sama lain. Sifat ini menyebabkan setiap perusaan harus mengambil keputusan dengan hati-hati dalam mengubah harga, bentuk barang, corak produksi dan sebagainya. Sifat saling memengaruhi (mutual interpendence) ini merupakan sifat khusus dari pasar oligopoli.
Ø  Barang yang diproduksi adalah barang  yang standar atau barang yang berbeda corak atau bisa bersifat homogen, dan bisa juga berbeda, namun memenuhi standar tertentu. Barang yang diproduksi pada pasar ini ada kalanya merupakan barang yang standar misalnya pada industry penghasil barang mentah (baja dan aluminium) dan industry bahan baku (semen dan bahan bangunan). Selain itu pada pasar oligopoly juga memproduksi barang yang berbeda corak. Barang yang diproduksi adalah barang akhir seperti industry mobil, industry rokok, industry pesawat terbang, dan lain-lain.
Ø  Terdapat banyak pembeli di pasar. Seperti pasar persaingan sempurna, jumlah pembeli di pasar oligopoli sangat banyak.
Ø  Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.  Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja (konglomerasi). Karena ada ketergantungan dalam perusahaan tersebut untuk saling menunjang. Contoh: bakrie group memiliki pertambangan, property, dan perusahaan telefon seluler (esia).
Ø  Adanya hambatan bagi pesaing baru. Perusahaan yang telah lama dan memiliki pangsa pasar besar akan memainkan peranan untuk menghambat perusahaan yang baru masuk ke dalam pasar oligopoly tersebut.
Ø  Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen).
Ø  Advertensi (periklanan) sangat penting dan intensif. Untuk menciptakan brand image, menarik market share dan mencegah pesaing baru. Dalam pasar ini peran iklan sangat membantu peusahaan dagang karena iklan dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat atau calon pembeli, oleh karena itu iklan terbukti ampuh dalam menarik perhatian calon pembeli yang ingin memilih barang-barang , dengan mudah perusahaan membuat iklan tentang produknya dengan keunggulan -keunggulan produknya dibanding produk perusahaan lain atau perusahaan pesaing.
Ø  Sulit Dimasuki Perusahaan Baru. Dalam pasar oligopoli ini mengapa dikatakan sulit dimasuki oleh perusahaan baru, karena image dari perusahaan yang sudah lama terbangun lebih kuat dengan pembeli di banding perusahaan yang baru muncul  yang menawarkan barang yang sama namun pembeli atau konsumen tidak tau kualitas dari barang-barang yang dijual perusahaan baru tersebut.
Ø  Harga Jual Tidak Mudah Berubah. Dalam pasar oligopoli ini harga yang keluar tidak cepat naik atau turun, bisa dikatakan harga selalu stabil dan tidak mudah berubah, mungkin saja karena penjualan yang stabil terhadap suatu produk yang diluncurkan oleh suatu perusahaan sudah cukup menghasilkan keuntungan, namun apa bila tiba-tiba harga naik otomatis pembeli akan berfikir kembali untuk membeli produk ini dan bisa jadi pembeli beralih pada produk perusahaan lainya yang menjual varian yang sama namu harga lebih murah dengan kualitas yang hampir sama.
Sifat- sifat pasar oligopoly  :
ü  Harga produk yang dijual relatif sama.
ü  Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses.
ü  Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar.
ü  Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain.
Kelebihan Dan Kelemahan Pasar Oligopoli
1.    Kelebihan pasar oligopoli
a.       Memberi kebebasan memilih bagi pembeli. Pasar oligopoli ini sangat memberi kebebasan terhadap pemilihan produk, secara umum pembeli memperkirakan akan lebih baik membeli produk yang mana yang dibutuhkan yang mana yang mampu memenuhhi kebutuhan, jadi para pembeli tidak akan di tawarkan dengan agresif oleh perusahaan dalam pasar ini, namun pembelilah yang menentukan akan membeli produk dari perusahaan mana.
b.      Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk. Dalam pasar Oligopoli ini tentu penelitian - penelitian akan banyak terjadi ,contohnya penelitian tentang minat pembeli yang banyak membeli dari perusahaan lain di banding dengan perusahaan kita , ini merupakan penelitian untuk pengembangan produk yang perusahaan ini miliki agar dapat menarik pembeli dari perusahaan pesaing berkat keunggulan kualitas yang dimiliki.
c.       Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan penjual. Didalam pasar Oligopoli ini kepuasan konsumen atau pembeli sangat berpengaruh karena bisa saja dengan ketidak puasannya seorang pembeli dapat membuat pembeli lain ikut tidak puas dan beralih dengan produk lain dari perusahaan yang lain pula. oleh sebab itu banyak perusahaan bersikap baik dalam halnya pelayanan dan memperhatikan kepuasan pembeli agar pembeli bersikap loyal dan dapat membeli produk perusahaan ini dengan jenjang waktu yang lama.
e.       Adanya penerapan teknologi baru. Didalam pasar olihopoli ini penerapan teknologi terbaru sangatlah bermanfaat, jikateknologi yang semakin berkembang tidak diikuti oleh perusahaan bisa jadi pembeli akan membeli produk dari perusahaan lain yang memberi penerapan teknologi terbaru. oleh karena itu penerapan teknologi terbaru dapat memudahkan perusahaan untuk mengembangkan produknya agar lebih di minati.
2.    Kelemahan pasar oligopoli
a.       Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan. Dalam pasar oligopoli ini sering kali terjadi ketimpangan distribusi pendapatan,dimana perusahaan yang besar yang sudah lama berdiri dan banyak sekali peminatnya lebih banyak mendistribusikan produk dagangnya yang mengakibatkan hasil pendapatan yang banyak pula. sedangkan perusahaan yang kurang di minati pembeli otomatis akan mendistribusikan barang dangangnya dalam jumlah yang sedikit dan memperoleh pendapatan yang kecil.
b.      Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong  timbulnya inflasi. Didalam pasar oligopoli ini harga sangat bergantung, terkadang harga yang mahal itu menggambarkan kuliatas yang bagus pun belum tentu banyak peminatnya oleh karena itu perusahaan yang bekecimbung di dalam usaha ini sangat jarang menaikan harga, itupun jika naik hanya sedikit dan tidak berpengaruh terhadap minat pembeli sehingga jauh untuk terjadinya inflasi.
c.       Bisa timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar oligopolis karena semangat bersaing kurang. Didalam pasar oligopoli ini timbul pemborosan akiban biaya produksi yang besar namu pemasukan tidak seimbang ini diakibatkan perusahaan yang kurang peminat bekerjasama dengan perusahaan oligopolis lainnya yang juga kurang peminat untuk bersaing dengan perusahaan pemimpin pasar, mengapa bisa boros? karena biasanya dua perusahaan yang mempunyai satu produk kerjasama akan menimbulkan sedikit penghasilan namun biaya produksi yang sama. akibatnya biaya produksi dan penghasilan perusahaan tersebut goyan dan bisa menyebabkan pemborosan.
d.      Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik  faktor produksi. Didalam pasar oligopoli ini timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi , ini dikarenakan minat pembeli yang cenderung memihak terhadap pemimpin pasar yang mengakibatkan faktor produksi perusahaan yang baru memulai eksistensinya kurang minat dari pembeli.
e.       Sulit ditembus / dimasuki perusahaan baru. Didalam pasar oligopoli ini sulit untuk perusahaan lain bergabung dalam usaha karena minat pembeli yang tinggi terhadap pimpinan pasar sehingga sangat sulit untuk perusahaan baru untuk berkembang karena kurangnya peminat dari pembeli
f.       Bisa berkembang ke arah monopoli perusahaan dalam pasar oligopoly. Didalam  pasar oligopoli ini bisa berkembang kearah monopoli jika sudah tidak ada yang mampu bersaing dengan pemimpin pasar, ini mengebabkan monopoli perusahaan ini berlanjut dengan menyaingin produk barang lainnya yang belum perusahaan ini kuasai. perusaaan ini berkemungkinan menyaring banyak pembeli karena produk yang lama sudah banyak peminat dan jika perusahaan ini menonopoli produknya sama dengan produk lain yang banyak di minati pembeli ,boleh jadi dengan produk terbarunya perusahaan ini dengan mudah menyaingi perusahaan lama lainnya yang memiliki produk yang belum di miliki oleh perusahaan ini.
Contoh Pasar Oligopoli
Contoh Produk:
Industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat.
Struktur Pasar Oligopoli
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas. Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebagiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas. Asumsi yang mendasari kondisi di pasar oligopoli adalah pertama, penjual sebagai price maker. Penjual bukan hanya sebagai price maker, tetapi setiap perusahaan juga mengakui bahwa aksinya akan mempengaruhi harga dan output perusahaan lain, dan sebaliknya. Kedua, penjual bertindak secara strategik. Asumsi ketiga, kemungkinan masuk pasar bervariasi dari mudah (free entry) sampai tidak mungkin masuk pasar (blockade), dan asumsi keempat pembeli sebagai price taker. Setiap pembeli tidak bisa mempengaruhi harga pasar. Pasar oligopoli model kurva patah diformulasikan oleh Sweezy. Dalam model ini keseimbangan perusahaan ditentukan pada waktu garis permintaan yang dihadapi produsen patah. Karena pada tingkat ini berarti MR yang dihadapi produsen sama besar dengan MC-nya, memang secara umum dapatlah diutarakan bahwa kurva MR dapat berpotongan dengan kurva MC di mana saja pada bagian kurva MR yang patah. Hal ini bermakna bahwa adanya perubahan struktur biaya produksi tidak akan berpengaruh terhadap tingkat output dan harga keseimbangan perusahaan.
Berbentuk patah kurva permintaan yang dihadapi oligopolis ini mencerminkan perilaku oligopolis di pasar, yaitu apabila ia menurunkan tingkat harga jual, maka ia mengharapkan produsen pesaingnya akan mengikuti kebijaksanaannya. Akan tetapi kalau ia menaikkan harga jual maka produsen pesaingnya tidak akan mengikuti kebijaksanaan. Bentuk kurva permintaan yang patah adalah manifestasi dari adanya ketidakpastian oligopolis terhadap perkiraan perusahaan pesaing apabila ia menurunkan tingkat harga jual. Model ini dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa dalam pasar oligopoli tingkat harga output yang terjadi di pasar cenderung tetap tidak berubah-ubah.
MACAM-MACAM PASAR OLIGOPOLI
1.       Oligopoli murni : menjual barang yang homogen. Biasanya banyak dijumpai dalam industri yang menghasilkan bahan mentah. Contoh : pasar semen, produsen bensin.
2.       Oligopoli diferensial : menjual barang berbeda corak. Barang seperti itu umumnya adalah barang akhir. Contoh : pasar mobil, pasar sepeda motor.
BARANG-BARANG YANG DI HASILKAN
Adapun barang- barang yang dihasilkan oleh pasar oligopoli antara lain :
1.    Barang standar, banyak dijumpai pada industri oligopoli yang menghasilkan bahan mentah (misal aluminium) dan bahan baku (misal semen, bahan bangunan).
2.    Barang berbeda corak (differentiated product), pada umumnya dijumpai pada industri yang menghasilkan barang akhir (rokok, shampo)





Sumber :