NAMA :
NUR ZAM ZAM
NIM :12
023 61 201 109
KELAS : D NONREGULER
TUGAS : RISET DAN ANALISIS PASAR
PASAR MONOPOLISTIK
Pasar
persaingan monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak
produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam
beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap
produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya
dengan produk lainnya.
Pada
pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga
walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli.
Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan
ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain,
dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya,
pasar sepeda motor di Indonesia. Produk sepeda motor memang cenderung bersifat
homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda
motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha
memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya
tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing.
Bentuk
Teori Pasar persaingan monopolistik (monopolisic competition) dikembangkan
karena ketidak puasan terhadap daya analisis model persaingn sempurna (perfect
competition) maupun monopoli. Struktur pasar persaingan monopolistuk hampir
sama dengan persaingan sempurna. Didalam Industri terdapat banyak perusahaan
yang bebas keluar masuk. Namun produk yang di hasilkan tidak homogen, melainkan
terdiferensiasi (differentiated product). Namun perbedaan barang antara satu
poduk (merek) dengan produk (merek) yang lain tidak terlalu besar. Diferensiasi
ini mendorong perusahaan untuk melakukan persaingan non harga. Walaupun
demikian output yang dihasilkan sangat mungkin saling menjadi substitusi.
Perusahaan memiliki kemampuan monopoli yang relatif terbatas/kecil,
Pada
pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak
penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam
benak masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun
dengan harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh
karenanya, perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif
mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya.
Sifat-sifat Monopolistik
Ada
beberapa sifat-sifat pasar Monopolistik antara lain :
Ø Untuk unggul di perlukan keunggulan
persaingan yang berbeda.
Ø Mirip dengan persaingan sempurna.
Ø Produsen atau Penjual hanya memiliki
sedikit kekuatan merubah harga.
Ø Relatif keluar masuk pasar.
Ø Citra perusahaan.
Ciri-ciri sifat persaingan yang
monopolistic
Selalu
ada sejumlah besar penjual dan pembeli di pasaran. Produksi barang dan jasa
yang diperjualbelikan lazimnya bervariasi baik dalam merk, mutu, kampanye iklan
yang dilakukan dan dampak-dampak psikologis yang berbeda-beda terhadap
konsumen. Perusahaan yang memasuki pasar mempunyai kemampuan kendali yang terbatas
terhadap harga, karena dibandingkan dengan luasnya pasar yang harus dijangkau,
perusahaan itu masuk kategori perusahaan sedang, namun mereka memproduksi aneka
ragam barang yang tetap mampu menjangkau konsumen membeli barang-barang
produksinya.
Memasuki pasar persaingan
monopolistik selalu mudah, namun sebelumnya memerlukan kampanye iklan yang luas
dan besar biayanya. Selalu terbuka peluang yang sifatnya bukan persaingan dalam
harga tetapi persaingan dalam diferensiasi jenis komoditi yang’ dihasilkan dan
persaingan dalam kampanye iklan yang dilakukan untuk menarik minat konsumen
sebanyak-banyaknya.
Kedudukan persaingan monopolistik
akan membuka peluang pasar yang terbatas lingkup konsumennya, sehingga
pencapaian laba tak sebesar seperti kedudukan yang mungkin bisa dicapai pada
pasar persaingan bebas sempuma. Dalam pasar persaingan monopolistik masih juga
tetap ada persaingan antara perusahaan, terutama dalam persaingan kampanye
periklanan yang mencoba menarik sebanyak-banyaknya konsumen. Persaingan ini
akan memacu perusahaan-perusahaan yang masuk dalam persaingan monopolistik
untuk meningkatkan efisiensi mereka masing masing. Dampak yang timbul dari
keadaan pasar persaingan monopolistik lazimnya mendekati keadaan pasar
persaingan sempuma, dengan demikian harga-harga juga cenderung mendekati harga
pokok produksi.
Karakteristik Pasar Persaingan Monopolistik
Ø Produk yang terdiferensiasi.
Ø Maksimasi laba dan minimisasi rugi
jangka pendek.
Ø Laba ekonomi nol dalam jangka
panjang.
Ø Biaya Marginal sama dengan penerimaan
marginal.
Ø Jumlah produsen Banyak dalam indusri
(large number of firms)
Contoh Pasar
Monopolistik
Contoh Produk:
Makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, shampoo, pasta
gigi, dll. Meskipun fungsi semua produknya sama , tetapi setiap produk yang
dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan
aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
PERMINTAAN PASAR MONOPOLISTIK
Permintaan dari suatu perusahaan
dalam persaingan monopolistik adalah condong menurun karena preferensi konsumen
terhadap fitur-fitur produk yang dibedakan tersebut. Akan tetapi, karena
terdapat beberapa barang pengganti dekat (jika tidak sempurna) yang langsung
tersedia, maka permintaannya menjadi sangat elastis. Pada jangka pendek
kemungkinan akan terjadi laba maksimum dan kerugian. Karena pada waktu yang
relatif singkat tidak akan ada penambahan pesaing baru. Pada jangka pendek,
keuntungan maksimum dicapai saat MR = MC sedangkan harga permintaan lebih besar
dari biaya rata-rata. Segi empat PABC menunjukkan jumlah keuntungan maksimum
yang dapat dinikmati oleh perusahaan.
Permintaan
Pasar Monopolistik
Keseimbangan Pasar Persaingan
Monopolistik Pada Jangka Pendek
dalam jangka pendek syaratnya cuma satu, yaitu MR=MC. Berikut kurva pasar persaingan monopolistic dalam jangka pendek :
dalam jangka pendek syaratnya cuma satu, yaitu MR=MC. Berikut kurva pasar persaingan monopolistic dalam jangka pendek :
Sedangkan besarnya kerugian yang
diderita digambarkan oleh kotak PABC di bawah. Kerugian yang diderita adalah
kelebihan biaya yang dikeluarkan atau biaya total terhadap pendapatan. Kerugian
dapat diminimumkan saat MR=MC.
Dalam jangka panjang, akan semakin
banyak perusahaan yang masuk ke pasar menjadi saingan dari
perusahaan-perusahaan pendahulunya. Akibatnya, setiap perusahaan akan
menghadapi permintaan yang semakin sedikit pada berbagai tingkat harga.
Tindakan Non Harga Pasar Tindakan
non harga adalah usaha-usaha di luar perubahan harga yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli barang yang diproduksinya. Tindakan
non harga dapat dibedakan menjadi dua jenis : Diferensiasi produksi, yaitu
menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan
perusahaan-perusahaan lain.
Iklan dan berbagai bentuk promosi
penjualan
Jadi Pasar monopolistic pasar yang
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar
produsen dari monopoli atau oligopoly, kemampuan ini berasal dari sifat barang
yang di inginkan karena perbedaan dan cirri khas dari suatu barang yang di
hasilkan, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain. Pada pasar ini
harga bukan lah factor yang bias mendongkrak penjualan, bagaimanapun juga
pasar ini mampu menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat sehingga
membuat pembeli mau membeli produk tsb, oleh karena itu pasar ini aktif
mempromosikan produk sekaligus menjaga.
Dalam pasar persaingan monopolistik,
koperasi punya peluang untuk bersaing dalam harga dan produk karena setiap
penjual bisa menentukan harga (walaupun tidak sebanyak pengusaha monopolis)
sehingga kurva permintaan yang dihadapinya elastis tidak sempurna (tidak
horisontal seperti di pasar persaingan sempurna), dan diferensiasi produk (atau
produk non homogen) dalam hal kualitas, iklan, lokasi, pengepakan, dan
lain-lain.
Dalam persaingan produk, setiap
penjual mencoba membuat produknya berbeda sedikit dibandingkan barang buatan
perusahaan lain. Oleh karena itu, setiap penjual bisa berperilaku sebagai
monopolistik kecil. Jika koperasi menaikkan harga jualnya sedikit lebih mahal
dibandingkan harga jual dari pesaingnya, maka tidak aka ada perpindahan
konsumen secara total dari koperasi ke pesaingnya
PASAR OLIGOPOLI
Pengertian
Pasar Oligopoli
Istilah
Oligopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu: Oligos Polein
yang berarti: yang menjual sedikit atau beberapa penjual. Beberapa
penjual dalam konteks ini, maksudnya di mana penawaran satu jenis barang di
kuasai oleh beberapa perusahaan, beberapa dapat berarti paling sedikit 2 dan
paling banyak 10 atau 15 perusahaan. Teori oligopoli memiliki sejarah yang
cukup panjang. Istilah oligopoly pertama kali digunakan oleh Sir Thomas Moore
dalam karyanya pada tahun1916, yaitu “Utopia” 11. Dalam karya tersebut
dikatakan bahwa harga tidak harus berada pada tingkat kompetisi ketika
perusahaan di pasar lebih dari satu.Sedangkan Teori Oligopoli pertama kali
diformalkan oleh Augustin Cournot pada tahun 1838 melalui karyanya “Researches
sur les priciples mathematiques de la theorie des richesses”. Lima puluh tahun
kemudian, teori tersebut dibantah oleh Bertrand . Meskipun menuai banyak
kritik, namun hingga kini teori Cournot tetap dianggap sebagai benchmark bagi
teori-teori oligopoli lainnya. Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan
pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah
area. Pasar Oligopoli adalah suatu pasar dimana terdapat beberapa produsen yang
menghasilkan barang-barang yang saling bersaingan. Ini merupakan sifat utama
dari pasar oligopoli Pasar Oligopoli merupakan salah satu jenis dari pasar
persaingan tidak sempurna. Dimana pasar Oligopoli merupakan pasar yang hanya
terdapat beberapa perusahaan atau penjual yang memproduksi barang sejenis
Faktor-faktor
Penyebab terbentuknya Pasar Oligopoli
a.
Efisiensi
Skala Besar
Efisiensi skala besar di dalam
efisiensi teknis (teknologi) dan efisiensi ekonomi (biaya produksi). Profit
hanya bisa tercipta apabila perusahaan mampu mencapai tingkat efisiensi.
Efisiensi teknis menyangkut pada penggunaan teknologi dalam proses produksi.
Kemampuan produsen dalam menempatkan sumber daya secara optimal. Efisiensi
ekonomi menyangkut pada biaya produksi. Bagaimana mengatur biaya pada komposisi
yang tepat sehingga harga yang dipasarkan merupakan harga yang bisa diterima
pasar dan produsen. Kompleksitas manajemen (tingkat kerumitan). Tingkat
kerumitan dalam manajemen pengelolaan di suatu perusahaan. Dalam dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang bergerak
dalam industri mobil, semen, kertas, pupuk, dan peralatan mesin, umumnya
berstruktur oligopoly Tekhnologi
padat modal (capital intensive) yang
dibutuhkan dalam proses produksi menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata
minimum) baru tercapai bila output diproduksi dalam skala sangat besar. Keadaan
diatas merupakan hambatan untuk masuk (barriers to entry) bagi perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam
pasar oligopoly hanya terdapat sedikit produsen.
b.
Kompleksitas
Manajemen
Berbeda dengan tiga
struktur pasar lainnya (persaingan sempurna, monopoli,dan pasar monopolistik),
struktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non harga.
Perusahaan juga harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak
menimbulkan reaksi yang merugikan dari perusahaan pesaing. Karena dalam
industri oligopoli, kemampuan keungan yang besar saja tidak cukup sebagai modal
untuk bertahan dalam industri. Perusahaan juga harus mempunyai kemampuan
manajemen yang sangat baik agar mampu bertahan dalam struktur industry yang
persaingannya lebih kompleks. Tidak banyak perusahaan yang memilki kemampuan
tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit
produsen.
Ciri
– Ciri Pasar Oligopoly
Ø Pasar oligopoly hanya terdiri atas
sekelompok kecil perusahaan. Dalam pasar oligopoly terdapat beberapa
perusahaan raksasa yang menguasai penjualan dan di samping itu pula terdapat
beberapa perusahaan kecil. Para perusahaan raksasa tersebut saling memengaruhi
satu sama lain. Sifat ini menyebabkan setiap perusaan harus mengambil keputusan
dengan hati-hati dalam mengubah harga, bentuk barang, corak produksi dan
sebagainya. Sifat saling memengaruhi (mutual interpendence) ini
merupakan sifat khusus dari pasar oligopoli.
Ø Barang yang diproduksi adalah
barang yang standar atau barang yang berbeda corak atau bisa
bersifat homogen, dan bisa juga berbeda, namun memenuhi standar tertentu.
Barang yang diproduksi pada pasar ini ada kalanya merupakan barang yang standar
misalnya pada industry penghasil barang mentah (baja dan aluminium) dan
industry bahan baku (semen dan bahan bangunan). Selain itu pada pasar oligopoly
juga memproduksi barang yang berbeda corak. Barang yang diproduksi adalah
barang akhir seperti industry mobil, industry rokok, industry pesawat terbang,
dan lain-lain.
Ø Terdapat banyak pembeli di pasar.
Seperti pasar persaingan sempurna, jumlah pembeli di pasar oligopoli sangat
banyak.
Ø Hanya ada beberapa
perusahaan(penjual) yang menguasai pasar. Umumnya adalah penjual-penjual
(perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja (konglomerasi). Karena ada
ketergantungan dalam perusahaan tersebut untuk saling menunjang. Contoh: bakrie
group memiliki pertambangan, property, dan perusahaan telefon seluler (esia).
Ø Adanya hambatan bagi pesaing baru. Perusahaan
yang telah lama dan memiliki pangsa pasar besar akan memainkan peranan untuk
menghambat perusahaan yang baru masuk ke dalam pasar oligopoly tersebut.
Ø Adanya saling ketergantungan antar
perusahaan (produsen).
Ø Advertensi (periklanan) sangat
penting dan intensif. Untuk menciptakan brand image, menarik market share dan
mencegah pesaing baru. Dalam pasar ini peran iklan sangat membantu peusahaan
dagang karena iklan dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat atau calon
pembeli, oleh karena itu iklan terbukti ampuh dalam menarik perhatian calon
pembeli yang ingin memilih barang-barang , dengan mudah perusahaan membuat
iklan tentang produknya dengan keunggulan -keunggulan produknya dibanding
produk perusahaan lain atau perusahaan pesaing.
Ø Sulit Dimasuki Perusahaan Baru. Dalam
pasar oligopoli ini mengapa dikatakan sulit dimasuki oleh perusahaan baru,
karena image dari perusahaan yang sudah lama terbangun lebih kuat dengan
pembeli di banding perusahaan yang baru muncul yang menawarkan barang
yang sama namun pembeli atau konsumen tidak tau kualitas dari barang-barang
yang dijual perusahaan baru tersebut.
Ø Harga Jual Tidak Mudah Berubah. Dalam
pasar oligopoli ini harga yang keluar tidak cepat naik atau turun, bisa
dikatakan harga selalu stabil dan tidak mudah berubah, mungkin saja karena penjualan
yang stabil terhadap suatu produk yang diluncurkan oleh suatu perusahaan sudah
cukup menghasilkan keuntungan, namun apa bila tiba-tiba harga naik otomatis
pembeli akan berfikir kembali untuk membeli produk ini dan bisa jadi pembeli
beralih pada produk perusahaan lainya yang menjual varian yang sama namu harga
lebih murah dengan kualitas yang hampir sama.
Sifat-
sifat pasar oligopoly :
ü Harga produk yang dijual relatif sama.
ü Pembedaan produk yang unggul
merupakan kunci sukses.
ü Sulit masuk ke pasar karena butuh
sumber daya yang besar.
ü Perubahan harga akan diikuti
perusahaan lain.
Kelebihan
Dan Kelemahan Pasar Oligopoli
1.
Kelebihan
pasar oligopoli
a.
Memberi
kebebasan memilih bagi pembeli. Pasar oligopoli ini sangat memberi kebebasan
terhadap pemilihan produk, secara umum pembeli memperkirakan akan lebih baik
membeli produk yang mana yang dibutuhkan yang mana yang mampu memenuhhi
kebutuhan, jadi para pembeli tidak akan di tawarkan dengan agresif oleh
perusahaan dalam pasar ini, namun pembelilah yang menentukan akan membeli
produk dari perusahaan mana.
b.
Mampu
melakukan penelitian dan pengembangan produk. Dalam pasar Oligopoli ini tentu
penelitian - penelitian akan banyak terjadi ,contohnya penelitian tentang minat
pembeli yang banyak membeli dari perusahaan lain di banding dengan perusahaan
kita , ini merupakan penelitian untuk pengembangan produk yang perusahaan ini
miliki agar dapat menarik pembeli dari perusahaan pesaing berkat keunggulan
kualitas yang dimiliki.
c.
Lebih
memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan penjual. Didalam pasar
Oligopoli ini kepuasan konsumen atau pembeli sangat berpengaruh karena bisa
saja dengan ketidak puasannya seorang pembeli dapat membuat pembeli lain ikut
tidak puas dan beralih dengan produk lain dari perusahaan yang lain pula. oleh
sebab itu banyak perusahaan bersikap baik dalam halnya pelayanan dan
memperhatikan kepuasan pembeli agar pembeli bersikap loyal dan dapat membeli
produk perusahaan ini dengan jenjang waktu yang lama.
e.
Adanya
penerapan teknologi baru. Didalam pasar olihopoli ini penerapan teknologi
terbaru sangatlah bermanfaat, jikateknologi yang semakin berkembang tidak
diikuti oleh perusahaan bisa jadi pembeli akan membeli produk dari perusahaan
lain yang memberi penerapan teknologi terbaru. oleh karena itu penerapan
teknologi terbaru dapat memudahkan perusahaan untuk mengembangkan produknya
agar lebih di minati.
2.
Kelemahan pasar
oligopoli
a.
Menciptakan
ketimpangan distribusi pendapatan. Dalam pasar oligopoli ini sering kali
terjadi ketimpangan distribusi pendapatan,dimana perusahaan yang besar yang
sudah lama berdiri dan banyak sekali peminatnya lebih banyak mendistribusikan
produk dagangnya yang mengakibatkan hasil pendapatan yang banyak pula.
sedangkan perusahaan yang kurang di minati pembeli otomatis akan
mendistribusikan barang dangangnya dalam jumlah yang sedikit dan memperoleh
pendapatan yang kecil.
b.
Harga
yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi.
Didalam pasar oligopoli ini harga sangat bergantung, terkadang harga yang mahal
itu menggambarkan kuliatas yang bagus pun belum tentu banyak peminatnya oleh
karena itu perusahaan yang bekecimbung di dalam usaha ini sangat jarang
menaikan harga, itupun jika naik hanya sedikit dan tidak berpengaruh terhadap
minat pembeli sehingga jauh untuk terjadinya inflasi.
c.
Bisa
timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar oligopolis karena
semangat bersaing kurang. Didalam pasar oligopoli ini timbul pemborosan akiban
biaya produksi yang besar namu pemasukan tidak seimbang ini diakibatkan perusahaan
yang kurang peminat bekerjasama dengan perusahaan oligopolis lainnya yang juga
kurang peminat untuk bersaing dengan perusahaan pemimpin pasar, mengapa bisa
boros? karena biasanya dua perusahaan yang mempunyai satu produk kerjasama akan
menimbulkan sedikit penghasilan namun biaya produksi yang sama. akibatnya biaya
produksi dan penghasilan perusahaan tersebut goyan dan bisa menyebabkan
pemborosan.
d.
Bisa
timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi.
Didalam pasar oligopoli ini timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik
faktor produksi , ini dikarenakan minat pembeli yang cenderung memihak terhadap
pemimpin pasar yang mengakibatkan faktor produksi perusahaan yang baru memulai
eksistensinya kurang minat dari pembeli.
e.
Sulit
ditembus / dimasuki perusahaan baru. Didalam pasar oligopoli ini sulit untuk
perusahaan lain bergabung dalam usaha karena minat pembeli yang tinggi terhadap
pimpinan pasar sehingga sangat sulit untuk perusahaan baru untuk berkembang
karena kurangnya peminat dari pembeli
f.
Bisa
berkembang ke arah monopoli perusahaan dalam pasar oligopoly.
Didalam pasar oligopoli ini bisa berkembang kearah monopoli jika
sudah tidak ada yang mampu bersaing dengan pemimpin pasar, ini mengebabkan
monopoli perusahaan ini berlanjut dengan menyaingin produk barang lainnya yang
belum perusahaan ini kuasai. perusaaan ini berkemungkinan menyaring banyak
pembeli karena produk yang lama sudah banyak peminat dan jika perusahaan ini
menonopoli produknya sama dengan produk lain yang banyak di minati pembeli
,boleh jadi dengan produk terbarunya perusahaan ini dengan mudah menyaingi
perusahaan lama lainnya yang memiliki produk yang belum di miliki oleh
perusahaan ini.
Contoh Pasar Oligopoli
Contoh Produk:
Industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat.
Struktur Pasar Oligopoli
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk
pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti,
industri semen, industri mobil, dan industri kertas. Dalam Undang-undang No. 5
Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang,
padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada
barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga
ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebagiknya digabung dengan
ketentuan yang mengatur mengenai kartel.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk
pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti,
industri semen, industri mobil, dan industri kertas. Asumsi yang mendasari
kondisi di pasar oligopoli adalah pertama, penjual sebagai price maker. Penjual
bukan hanya sebagai price maker, tetapi setiap perusahaan juga mengakui bahwa
aksinya akan mempengaruhi harga dan output perusahaan lain, dan sebaliknya. Kedua,
penjual bertindak secara strategik. Asumsi ketiga, kemungkinan masuk pasar
bervariasi dari mudah (free entry) sampai tidak mungkin masuk
pasar (blockade), dan asumsi keempat pembeli sebagai price taker.
Setiap pembeli tidak bisa mempengaruhi harga pasar. Pasar oligopoli model kurva
patah diformulasikan oleh Sweezy. Dalam model ini keseimbangan perusahaan
ditentukan pada waktu garis permintaan yang dihadapi produsen patah. Karena
pada tingkat ini berarti MR yang dihadapi produsen sama besar dengan MC-nya, memang
secara umum dapatlah diutarakan bahwa kurva MR dapat berpotongan dengan kurva
MC di mana saja pada bagian kurva MR yang patah. Hal ini bermakna bahwa adanya
perubahan struktur biaya produksi tidak akan berpengaruh terhadap tingkat
output dan harga keseimbangan perusahaan.
MACAM-MACAM PASAR
OLIGOPOLI
1.
Oligopoli murni : menjual barang yang homogen. Biasanya banyak dijumpai dalam
industri yang menghasilkan bahan mentah. Contoh : pasar semen, produsen bensin.
2.
Oligopoli diferensial : menjual barang berbeda corak.
Barang seperti itu umumnya adalah barang akhir. Contoh :
pasar mobil, pasar sepeda motor.
BARANG-BARANG YANG DI HASILKAN
Adapun barang- barang
yang dihasilkan oleh pasar oligopoli antara lain :
1. Barang standar, banyak
dijumpai pada industri oligopoli yang menghasilkan bahan mentah (misal
aluminium) dan bahan baku (misal semen, bahan bangunan).
2. Barang berbeda corak
(differentiated product), pada umumnya dijumpai pada industri yang menghasilkan
barang akhir (rokok, shampo)
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar