Sabtu, 23 November 2013

manajemen pemasaran .


Manajemen Pemasaran
MENGANALISIS PASAR KONSUMEN


DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 6 :
*      NUR ZAM ZAM
*      RISKI AMALIA
*      MARANTIKA
*      HASGUNI
*      YASIM

UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO
FAKULTAS EKONOMI

TAHUN AJARAN 2013/2014


KATA PENGANTAR
Dengan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT, yang telah memberikan kepada kami rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami telah berhasil menyelesaikan makalah ini yang berjudul MENGANALISIS PASAR KONSUMEN . Makalah ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan mata kuliah  Manajemen Pemasan , akan tetapi penulis juga berharap agar makalah ini bermanfaat bagi para pembaca sehingga dapat menambah pengetahuan kita.
Selain itu, penulis juga menyadari bahwa tidak ada yang sempurna. Begitu juga dalam pembuatan makalah ini, penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan disana-sini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, agar akan ada perubahan yang berarti kearah yang lebih baik dalam penulisan makalah-makalah selanjutnya untuk masa yang akan datang.
Penulis mengucapkan terimhkasi kepada :
1.      Sainal Marsuni , SE sebagai dosen mata Manajemen Pemasaran yang selalu memberi bimbingan dalam penulisan makalah ini .
2.      Orang tua yang selalu memberi dukungan .
3.      Teman teman yang selalu memberi masukan dalam penulisan makalh ini .
Akhir kata penulis berharap agar makalh ini dapat bermanfaat .


Palopo ,  Oktober  2013

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul ......................................................................             i
DAFTAR PUSTAKA .................................................................             ii
DAFTAR ISI ............................................................................             iii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................             1
A.      Latar Belakang ..........................................................             1
B.      Rumusan Masalah ....................................................             1
C.      Tujuan Dan Kegunaan ...............................................             1
BAB II MENGANALISIS PASAR KONSUMEN  ..........................             2
A.      Factor yang mempengaruhi perilaku konsumen .....             2
B.      Proses Psikologis Kunci .............................................             6
C.      Proses keputusan pembelian ....................................             10
D.     Teori lain tentang pengambilan keputuan
konsumen ..................................................................             15
BAB IIIPENUTUP ....................................................................             17
A.      Kesimpulan ...............................................................             17
B.      Saran .........................................................................             17
DAFTAR PUSTAKA .................................................................             18







BAB I
 PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Tujuan Pemasaran adalah untuk memenuhi dan memberikan kepuasan kepda kebutuhan dan keinginan konsumen. Perilaku Konsumen adalah study tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, membuat barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk memberikan kepuasan kepada keinginan dan kebutuhan mereka. Memberikan kepuasan kepada konsumen memberikan clues untuk memperbaiki atau memperkenalkan produk atau jasa, menentukan harga, menetapkan jalur distribusi, merancang pesan, dan mengembangkan aktivitas pemasaran lainnya. Para marketer selalu mencari tren-tren yang muncul yang memberikan peluang-peluang pemasaran baru.
B.     Rumusan masalah
a.       Bagaimana karakteristik konsumen mempengaruhi perilaku mambeli ?
b.      Apa proses psikologis yang mempengaruhi respons konsumen terhadap program pemasaran ?
c.       Bagaimana konsumen membuat keputusan pembelian ?
d.      Bagaimana pemasar menganalisis pengambilan keputusan konsumen ?
C.    Tujuan penulisan
a.       Untuk mengetahui factor – factor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli produk
b.      Mengetahui empat factor yang terdapat dalam factor psikologis
c.       Agar mengetahui lima peran yang orang mainkan dalam mengambil keputusan pembelian







BAB II
MENGANALISIS PASAR KONSUMEN
A.    FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KANSUMEN
Perilaku Konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan, kebutuhan dan keinginan mereka.
Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain :
1.      Faktor Budaya
Budaya adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang. Setiap budaya terdiri dari beberapa subbudaya yang lebih kecil, yang memberikan identifikasi, dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota mereka. Subbudaya meliputi kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis. Ketika subbudaya tumbuh besar dan sukup kaya , perusahaan sering merancang program pemasaran khusus untuk malayani mereka.
Pemasaran Multikultural tumbuh dari riset pemasaran yang diteliti, yang mengungkapkan bahwa ceruk etnik, dan demografis yang berbeda tidak selalu memberi respon positif terhadap iklan pasar massal.
            Hampir semua kelompok manusia mengalami stratifikasi social , seringkali dalam bentuk kelas social , divisi yang relative homogeny dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat , tersusun secara hierarki dan mempunyai anggota yang berbagi nilai , minat , dan perilaku yang sama . salah satu gambaran klasik tentang social di Amerika serikat  mendefinisikan tujuh tingkat dari bawah ke atas sebagai berikut :
a)      Bawah rendah
b)      Bawah tinggi
c)      Kelas pekerja
d)     Kelas menengah
e)      Menengah atas
f)       Atas rendah
g)      Atas tinggi
Kelas social mempunyai beberapa karakteristik antara lain :
1)      Orang-orang yang berada dalam setiap kelas cenderung mempunyai kemiripan dalam cara berpakaian , pola bicara , dan preferensi rekreasional disbanding orang dari kelas social yang berbeda .
2)      Orang dianggap menduduki posisi lebih rendah atau lebih tinggi menurut kelas social.
3)      Kelompok variable misalnya pekerjaan , penghasilan , kekeyaan , pendidikan dan orientasi nilai mengindikasikan kelas social , alih-alih variable tunggal .
4)      Kelas social seorang dalam tangga kelas social dapat bergerak naik atau turun sepanjang hidup mereka . seberapa mudah dan seberapa jauh gerakannya bergantung pada seberapa kaku stratifikasi social itu .
2.      Faktor Sosial
Kelompok Referensi Adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung ( tatap muka ) atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku orang tersebut. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung disebut kelompok keanggotaan. Meliputi kelompok primer (orang berinteraksi terus menerus) dan kelompok sekunder (seperti agama, profesional dan kelompok persatuan perdagangan yang cenderung lebih resmi dan memerlukan interaksi yang kurang berkelanjutan.
Kelompok referensi mempengaruhi anggota setidaknya dengan tiga cara yaitu :
a)      Mereka memperkenalkan perilaku dan gaya hidup baru pada seseorang .
b)       mereka mempengaruhi sikap dan konsep diri , dan mereka menciptakan tekanan kenyamanan yang dapat mempengaruhi plihan produk dan merek .
c)      Orang juga dipengaruhi oleh kelompok di luar kelompoknya .
Kelompok Aspirasional adalah kelompok yang ingin diikuti oleh orang itu. Kelompok disosiatif adalah kelompok yang nilai dan perilakunya ditolak oleh orang tersebut.
Keluarga. Merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting di masyarakat. Ada dua keluarga dalam kehidupan pembeli yaitu : 
a)      Keluarga Orientasi( orang tua, saudara kandung ), dan 
b)      Keluarga Prokreasi ( pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian setiap hari yaitu pasangan dan anak-anak.
Untuk produk dan jasa yang mahal seperti mobil , liburan atau perumahan sebagian besar suami istri terlibat dalam pengambilan keputusan bersama .
Peran dan Status. Orang berpartisipasi dalam banyak kelompok . kelompok sering menjadi sumber informasi penting dan membantu mendefenisikan ia menjadi anggota berdasarkan peran dan status .  Peran terdiri dari kegiatan yang diharapkan dapat dilakukan seseorang. Setiap peran menyandang status. Orang memilih produk yang mencerminkan dan mengkomunikasikan peran mereka serta status aktual atau status yang diinginkan dalam masyarakat. Pemasar harus menyadari potensi symbol status dari produk dam merek .
3.      Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi . factor pribadi meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli ., pekerjaan dan keadaan ekonomi , kepribadian dan konsep diri , serta gaya hidup dan nilai . karena Banyak dari karakteristik ini yang mempunyai dampak secara langsung terhadap perilaku konsumen , penting bagi pemasar untuk mengikuti mereka secara seksama .
Usia dan Tahap Siklus Hidup. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga dan jumlah, usia, serta jenis kelamin orang dalam rumah tangga pada satu waktu tertentu. Pemasar juga harus memperhitungkan kejadian atau transisi hidup yang penting seperti pernikahan, kelahiran, sakit, pindah tempat, perceraian, perubahan karir.
Pekerjaan dan Keadaan Ekonomi. Pemasar berusa mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang mempunyao minat diatas rata-rata terhadap produk dan jasa mereka dan bahkan mengantarkan produk khusus untuk kelompok pekerjaan tartentu . Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi: penghasilan yang dapat dibelanjakan ( tingkat, stabilitas, dan pola waktu ), tabungan dan aset, utang, kekuatan pinjaman, dan sikap terhadap pengeluaran dan tabungan.
Kepribadian dan Konsep Diri. Kepribadian adalah sekumpulan sifat psikologis manusia yang menyebabkan respon yang relatif konsisten dan tahan lama terhadap rangsangan lingkungan ( termasuk perilaku pembelian ). Kepribadian juga bias menjadi variable yang berguna dalam menganalisis pilihan merek konsumen . idenya bahwa merek juga mempunyai kepribadian , dan consumen mungkin memilih merek yang kepribadiannya sesuai dengan mereka. Kepribadian merek sebagai bauran tertentu dari sifat manusia yang dapat kita kaitkan pada merek tertentu.
Jeniffer Aaker dari Stanford meriset kepribadian merek dan mengidentifikasi sifat-sifat berikut:
1.      Ketulusan / Sincerity ( membumi, jujur, sehat, dan ceria )
2.      Kegembiraan / Excitement ( Berani, bersemangat, imajinatif, dan modern )
3.      Kompetensi / Competence ( dapat diandalkan, cerdik, dan sukses )
4.      Kesempurnaan / Sophisticated ( kelas atas dan menarik )
5.      Ketahanan / Ruggedness ( petualang dan tangguh )
Konsumen sering memilih dan menggunakan merek yang mempunyai kepribadian merek yang konsisten dengan konsep diri mereka sendiri ( cara kita memandang diri sendiri ) meskipun penyesuaian itu mungkin berdasarkan konsep diri ideal konsumen atau berdasarkan konsep diri orang lain. Pengaruh ini mungkin juga lebih nyata untuk produk yang dikonsumsi secara public disbanding barang yang dikonsumsi secara pribadi . 
Gaya hidup dan nilai. Orang-orang dari subbudaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin mempunyai gaya hidup yang cukup berbeda. Sebagian gaya hidup terbentuk oleh keterbatasan uang atau keterbatasan waktu konsumen . perusahaan yang bertujuan melayani konsumen dengan keuangan terbatas akan menciptakan produk dan jasa murah .
Gaya hidup (lifestyle ) adalah pola hidup seseorang di dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat dan pendapat. Sebagian gaya hidup terbentuk oleh keterbatasan ruang atau keterbatasan waktu konsumen. Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh nilai inti (Core Values ), sistem kepercayaan yang mendasari sikap dan perilaku.
            Konsumen yang mengalami keterbatasan waktu cenderung multitugas melakukan dua atau lebih pekerjaan pada waktu yang sama . keputusan konsumen juga dipengaruh oleh nilai inti , system kepercayaan yang mendasari sikap dan perilaku .
B.     PROSES PSIKOLOGIS KUNCI
Rangsangan pemasaran dan lingkungan memasuki kesadaran konsumen dan sekelompok proses psikologis digabungkan dengan karakteristik konsumen tertentu menghasilkan proses pengambilan keputusan dan keputusan akhir pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara kedatangan rangsangan pemasaran dari luar dan keputusan pembelian akhir.
            Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara kedatangan rangsangan pemasaran dari luar dan keputusan pembelian akhir .
Empat proses psikologis kunci yaitu :
1.      Motivasi : Freud, Maslow, Herzberg.
Kebutuhan menjadi motif ketika kebutuhan itu meningkat sampai tingkat itensitas yang cukup sehingga mendorong kita bertindak. Motivasi mempunyai dua arah, kita mempunyai tujuan diatas tujuan lainnya dan itensitas energi yang kita gunakan untuk mengejar tujuan.
Teori Freud. Sigmund Freud mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis yang membentuk perilaku seseorang sebagian besar adalah ketidaksadaran, dan bahwa seseorang tidak dapat memahami secara penuh motivasinya sendiri.
Teori Maslow. Albert Maslow menjelaskan bahwa kebutuhan manusia diatur dalam hierarki dari yang paling menekan sampai yang paling tidak menekan.
Teori Herzberg. Frederick Herzberg mengembangkan teori dua faktor yang membedakan ketidakpuasan ( faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan ) dari kepuasan ( faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan ). Teori ini mempunyai dua implikasi, pertama penjual seharusnya melakukan yang terbaik untuk menghindari ketidakpuasan. Kedua, penjual harus mengidentifikasi setiap kepuasan atau motivator utama pembelian di pasar dan kemudian memasok mereka.
2.      Persepsi
Orang yang bermotivasi siap bertindak . bagaiman ia bertindak dipengaruhi oleh pandangannya tentang situasi . dalam pemasaran persepsi lebih penting dari pada realitas . persepsi adalah proses dimana konsumen memilih , mengatur , dan menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti . poin utanya adalak bahwa persepsi tidak hanya tergantung pada rangsangan fisik, tetapi juga pada hubungan rangsangan terhadap bidang yang mengelilinginya dan kondisi dalam setiap diri kita . berikut empat proses pemahaman yaitu sebagai berikut :
a)      Atensi Selektif
Atensi selektif Adalah alokasi pemrosesan kapasitas terhadap beberapa rangsangan . atensi sukarela adalah sesuatu yang bermakna , tak suka rela di sebabkan oleh seorang atau sesuatu. Atensi selektif berarti bahwa pemasar harus bekerja keras untuk menarik atensi konsumen. Tantangan sebenarnya adalah menjelaskan rangsangan mana yang akan diperhatikan orang. Berikut ini beberapa temuan :
1.      Orang cenderung lebih memperhatikan rangsangan yang berhubungan dengan kebutuhannya saat ini
2.      Orang cenderung lebih memperhatikan rangsangan yang mereka antisipasi
3.      Orang cenderung lebih memperhatikan rangsangan yang deviasinya besar dalam hubungannya dengan ukuran normal rangsangan.
Meskipun kita banyak melakukan penyortiran , kita dipengaruhi rangsangan tidak terduga , seperti penawaran tiba-tiba lewat surat , telepon atau lewat wiraniaga . pemasar mungkin berusaha mempromosikan penawaran mereka secara intrusive untuk menghindari saringan atensi selektif .
b)      Distro selektif
Distro selektif Adalah  kecenderungan untuk menterjemahkan informasi dengan cara yang sesuai dengan konsepsi awal kita. Konsumen sering mendistorsi informasi agar konsisten dengan keyakinan dan ekspektasi dari merek dan produk yang sudah ada sebelumnya. Ketika konsumen melaporkan opini yag berbeda tentang versi bermerek dan tidak bermerek dari produk yang identik , yang terjadi adalah keyakinan produk dan merek mereka , yang tercipta dari berbagai sarana ( pengalaman masa lalu , kegiatan pemasaran untuk merek , dan lainnya ) , entah bagaimana mengubah persepsi produk mereka .
Distri selektif dapat bekerja untuk keunggulan pemasar yang memiliki merek kuat ketika konsumen mendistorsi informasi merek netral atau tidak jelas untuk membuatnya lebih positif .
c)      Retensi selektif
Sebagian besar dari kita tidak mengingat kebanyakan informasi yang di paparkan kepada kita,tetapi kita mempertahankan informasi yang mendukung sikap dan keyakinan kita. Karena retensi selektif , kita akan mengingat poin bagus tentang sebuah produk yang kita sukai dan melupakan poin bagus tentang produk pesaing . Hal ini juga menjelaskan mengapa pemasar harus menggunakan pengulangan untuk memastikan pesan mereka tidak di abaikan .
d)     Persepsi bawah sadar
Mekanisme persepsi selektif membutuhkan keterlibatan dan pemikiran aktif konsumen. Sebuah topic yang telah mempesona banyak pemasar selama berabad abad adalah presepsi bawah sadar. Mereka berpendapat bahwa pemasar menyisipkan pesan rahasia dan tersembunyi dalam iklan atau kemasan . konsumen tidak menyadarinya , tetapi pesan tersebu mempengaruhi perilaku .
3.      Pembelajaran
Ketika kita bertindak,kita belajar. Pembelajaran mendorong perubahan dalam perilaku kita yang timbul darai pengalaman. Sebagian besar perilaku manusia dipelajari,meskipun sebagian besar pembelajaran itu tidak di sengaja. Ahli pembelajaran percaya bahwa pembelajaran dihasilkan melalui interaksi berupa :
a.       Dorongan (drives) adalah rangsangan internal kuat yang mendorong tindakan.
b.      Pertanda ( cue) adalah rangsangan minor yang menentukan kapan , di mana , dan bagaiman seseorang merespons .
c.       Diskriminasi ( discrimination ) berarti kita telah belajar menyadari perbedaan dalam sekumpulan rangsangan yang sama dan dapat menyusuaikan respons kita menurut perbedaan kita .
Teori pembelajaran mengajarkan pemasar bahwa mereka dapat menbangun permintaan untuk sebuah produk dengan mengasosiasikannya dengan dorongan yang kuat , menggunakan pertanda yang memotivasi , dan menyediakan penguatan yang positif .
4.      Memori
Semua informasi dan pengalaman yang kita hadapi ketika kita menjalani hidup dapat berakhir di memori jangka panjang kita. Ahli psikologi kognitif membedakan antara memori jangka pendek dan memori jangka panjang . penyimpanan yang lebih permanen dan pada dasarnya tak terbatas .
·         Proses memori
Memori adalah proses yang sangat konstruktif,karena kita tidak mengingat informasi dan kejadian secara lengkap dan akurat. Sering kita mengingat beberapa keeping dan potongan dan mengisi sisanya berdasarkan hal lain yang kita ketahui
Pemograman memori menggambarkan bagaimana dan dimana informasi masuk ke dalam memori. Kekuatan asosiasi yang dihasilkan tergantung pada seberapa banyak kita memproses informasi pada saat pemograman dan dengan cara apa.
·         Pengambilan memori
Pengambilan memori merupakan cara informasi diambil dari memori. Menurut model memori jaringan asosiatif,asosiasi merek yang kuat lebih mudah di akses dan lebih mudah diingat oleh aktivitas penyebaran. Usaha mengingat informasi merek yang berhasil tidak hanya bergantung pada kekuatan awal informasi tersebut dalam memori . Ada 3 faktor yang sangat penting :
1.      Kehadiran informasi produk lain dalam memori dapat menghasilkan pengaruh interfensi dan menyebabkan kita gagal mengenali atau bingung dengan data baru.
2.      Waktu antara paparan terhadap informasi dan pemograman itu berpengaruh. Semakin lama waktu tunda,semakin lemah sosiasi itu. Meskipun demikian , waktu yang berlalu sejak kesempatan paparan terakhir telah diperlihatkan secara umum hanya menhasilkan kerusakan bertahap saja .
3.      Informasi mungkin tersedia dalam memori tetapi tidak dapat diakses tanpa tanda pemulih atau pengingat yang tepat. Informasi yang dikandung oleh iklan dan pengingat yang diletakkan pada iklan atau informasi lain yang sudah didokumentasikan di luar took akan mrnjadi determinan utama dari pengambilan keputusan konsumen .
C.    PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN  : Model Lima Tahap
Perusahaan yang cerdas selalu berusaha untuk memahami prosese keputusan pembelian pelanggan secara penuh , semua pengalaman mereka dalam pembelajaran , memilih menggunakan , dan bahkan menyingkirkan produk .
1.      Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal dan eksternal. Dengan rangsangan internal,salah satu dari kebutuhan normal sesorang misalkan rasa lapar,haus naik ke tingkat maksimum dan menjadi dorongan atau kebutuhan bisa timbul akibat rangsangan eksternal. Sebagai contoh seseorang mungkin mengagumi mobil baru tetangga yang memicu pemikiran tentang kemungkinan melakukan pembelian .
Pemasar harus mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen . lalu mereka dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memicu menat konsumen .
2.      Pencarian informasi
Sumber informasi utama dimana konsumen di bagi menjadi 4 kelompok:
a.       Pribadi. Keluarga,teman,tetangga,rekan.
b.      Komersial. Iklan,situs web,kemasan,tampilan
c.       Public. Media massa,organisasi pemeringkat konsumen
d.      Eksperimental. Penanganan, pemeriksaan,penggunaan produk.
Setiap sumber informasi melaksanakan  fungsi yang berbeda dalam mempengaruhi keputusan pembelian .
3.      Evaluasi alternative
Beberapa konsep dasar yang akan membantu kita memahami proses evaluasi.
4.   konsumen berusaha memuaskan kebutuhan
5.   Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk
6.   konsumen melihat masing-masing produk sebagai sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan.
·         Keyakinan dan sikap
Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dipegang oleh seseorang tentang sesuatu . sama pentingnya dengan sikap yaitu evaluasi dalam waktu lama tentang yang disukai atu tidak disukai seseorang , perasaan emosional , dan kecenderungan tindakan terhadap beberapa objek atau ide .
·         Model ekspektansi nilai
Konsumen sampai pada sikap terhadap berbagai merek melalui prosedur penilaian atribut . ia mengembangkan semua sejumlah Keyakinan tentang di mana masing-masing merek berdiri disetiap atribut . Model ekspentansi nilai pembentukan sikap menduga bahwa konsumen mengevaluasi produk dan jasa menggabungkan Keyakinan merek mereka positif dan negative berdasarkan arti pentingnya .
4.      Keputusan pembeli
Dalam tahap evaluasi , konsumen membentuk preferensi antar merek dalam kumpulan pilihan . Konsumen mungkin juga membentuk maksud untuk membeli merek yang paling disukai . Dalam melaksanakan maksud pembelian , konsumen dapat membentuk lima subkepurusan :
Ø  Merek
Ø  Penyalur
Ø  Kuantitas
Ø  Waktu
Ø  Metode pembayaran
·         Model Nonkompensatoris dari Pilihan Konsumen
Model ekspektansi nilai merupakan model kompensatoris yaitu hal-hal yang dianggap baik untuk semua produk dapat membantu menutup hal-hal yang dianggap buruk . Tetepi konsumen sering mengambil “jalan pintas mental” dengan menggunakan aturan ( heuristic ) pilihan yang sederhana .
Dengan model nonkompensatoris pilihan konsumen , pertimbangan atribut positis dan negative tidak selalu saling mengurangi . Mengevaluasi atribut yang berada dalam isolasi membuat konsumen lebih mudah mengambil keputusan , tetapi juga meningkatkan kemungkinan bahwa ia akan mengambil pilihan berbeda jika ia berpikir lebih rinci . disini kita menjelaskan tiga heuristic pilihan seperti itu :
1)      Dengan heuristic konjungtif , konsumen menetapkan tingkat cutoff minimum yang dapat diterima untuk semua atribut dan memilih alternative pertama yamg memenuhi standar minimum untuk semua atribut .
2)      Dengan heuristic leksikografis , konsumen memilih merek terbaik berdasarkan atribut yang dianggap paling penting .
3)      Dengan heuristic eliminasi berdasarkan aspek konsumen membandingkan merek berdasarkan atribut yang dipilih secara probabilistic di mana probabilitas pemilihan atribut berhubungan positif dengan arti pentingnya dan menghilangkan merek yang tidak memenuhi batasan minimum yang dapat diterima .
Pengetahuan merek atau produk kita , jumlah dan lemiripan merek dan tekanan waktu yang terlibat , serta konteks social , semuanya mempengaruhi apa dan bagaimana kita menggunakan heuristic pilihan . Konsumen tidak harus menggunakan satu jenis aturan pilhan saja . Terkadang , mereka menerapkan strategi keputusan bertahap yang menggabungkan dua pilhan atau lebih .
·         Factor pengintervensi
Bahkan jika konsumen membentuk evaluasi merek , dua factor umum yang mengintervensi antara maksud pembelian dan keputusan pembelian yaitu :
1.      Sikap orang lain , batas di mana sikap seseorang mengurangi preferensi kita untuk sebuah alternative tergantung pada dua hal :
a)      Intensitas sikap negative orang lain terhadap alternative yang kita sukai .
b)      Motifasi kita untuk mematuhi kehendak prang lain .
2.      Factor situasional yang tidak diantisipasi yang mungkin muncul untuk mengubah alat pembelian .
Keputusan konsumen untuk memodifikasi , menunda , atau ,emghindari keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko anggapan. Konsumen dapat menilai banyak resiko dalam membeli dan mengkonsumsi sebuah produk:
1)      Risiko fungsional , produk tidak bekerja sesuai harapan
2)      Risiko fisik , produk mengancam kesejahteraan atau kesehatan fisik pengguna atau orang lain
3)      Risiko keuangan , produk tidak layak untuk harga yang di bayarkan
4)      Risiko social , produk menimbulkan rasa malu dari orang lain
5)      Risiko psikologis , produk mempengaruhi kesehatan jiwa pengguna
6)      Risiko waktu , kegagalan produk menghasilkan biaya peluang untuk menemukan produk memuaskan lainnya .
5.      Perilaku pascapembelian
Setelah pembelian , konsumen mungkin mengalami konflik dikarenakan melihat fitur mrngkhawatirkan tertentu atau mendengar hal-hal menyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap informasi yang mendukung keputusannya . Komunikasi pemasaran seharusnya memasok Keyakinan dan evaluasi yang yang memperkuat pilihan konsumen dan membantunya merasa nyaman tentang merek tersebut .
Karena itu tugas pemasar tidak berakhir dengan pembelian . pemasar harus mengamati kepuasan pascapembelian , tindakan pascapembelian , dan penggunaan produk pascapembelian .
·         Kepuasan pembelian
Kepuasan merupakan fungsi kedekatan antara harapan dan kinerja anggapan produk. Jika kinerja tidak memenuhi harapan,konsumen kecewa.jika memenuhi harapan , konsumen puas , jika melebihi harapan , konsumen sangat puas .
Perasaan ini menentukan apakah pelanggan membeli produk kembali dan membicarakan hal-hal menyenangkan atau tidak menyenangkan tentang produk itu kepada orang lain .
Semakin besar kesenjangan antara harapan dan kineja , semakin besar ketidakpuasan yang terjadi . Di sini gaya yang dipakai konsumen memainkan peran . Beberapa konsumen memperbesar kesenjangan itu ketika produk tidak sempurna dan sangat mengecewakan konsumen lain meminimalkan kesenjangan dan tidak terlalu kecewa .
·         Tindakan pascapembelian
Jika puas , ia mungkin ingin membeli produk itu kembali . pelanggan yang puas yang cenderung mengatakan hal-hal baik tentang merek kepada orang lain . Di pihak lain , konsumen yang kecewa mungkin mengabaikan atau mengembalikan produk . Mereka mungkin mencari informasi yang memestikan nilai produk yang tinggi .
·         Penggunakan dan penyingkiran pasca pembelian
Pemasaran juga harus  mengamati bagaimana pembeli menggunakan dan menyingkirkan produk . Pendorong kunci frekuensi penjualan adalah tingkat konsumsi produk semakin cepat mengkonsumsi sebuah produk , semakin cepat mereka kembali kepasar untuk membelinya kembali .
Salah satu peluang untuk meningkatkan frekuensi penggunaan produk terjadi ketika pesepsi konsumen tentang penggunaan mereka berbeda dari kenyataan . Konsumen mungkin gagal mengganti produk yang memiliki rentang umur relative pendek dengan cukup cepat karena mereka salah menilai umur produk . satu strategi untuk mempercepat penggantian adalah mengaitkan tindakan penggantian produk dengan liburan , kejadian , atau waktu tertentu dalam satu tahun .
Strategi lain untuk member informasi yang lenih baik kepada pelanggan tentang :
1.      Kapan mereka pertama kali menggunakan produk atau harus menggantikan produk
2.      Tinggakat kinerja saat ini .
Jika konsumem membuang produk , maka pemasar harus tau bagaimana mereka membuangnya , terutama jika seperti baterei , kemasan minuman , peralatan elektronik , dan popok sekali pakai dapat merusak lingkungan .
D.    TEORI LAIN TENTANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN
1.      Tingkat keperdulian konsumen
Model ekspektansi nilai mengasumsikan tingkat keterlibatan yang tinggi di pihak konsumen . Kita dapat mendefenisikan keterlibatan konsumen bwrdasarkan tingkat keterlibatan dan pemrosesen aktif yang dilakukan konsumen dalam meresponsrangsangan pemasaran .
·         Model kemungkinan eleborasi
Model yang banyak dipakai mengenai formasi dan perubahan sikap , menggambarkan bagaimana konsomen membuat penilain , baik dalam keadaan keterlibatan rendah maupun tinggi . Ada dua alat persuasi dalam model mereka : rute pusat , di mana formasi atau perubahan sikap merangsang banyak pikiran dan berdasarkan pertimbangan cermat dan rasional tentang informasi produk terpenting , dan rute peripheral (tepi) , di mana formasi atau perubahan sikap mendorong lebih sedikit pikiran dan berasal dar asosiasi merek dengan pertanda peripheral positif dan negative .
·         Strategi pemasaran keterlibatan rendah
Banyak produk dibeli dengan kondisi keterlibatan rendah dan ketiadaan perbedaan merek yang signifikan .
·         Perilaku pembelian pencari keragaman, konsumen sering melakukan banyak peralihan merek
2.      Heuristic dan bias keputusan
Ahli teori keputusan berdasarkan perilaku berhasil mengidentifikasi berbagai heuristic dan bias dalam pengambilan keputusan konsumen setiap hari,berbagai heuristic dan bias itu memainkan peran ketika konsumen memperkirakan kemungkinan hasil atau kejadian di masa depan.
·         Heuristic ketersediaan
Konsumen mendasarkan prediksi mereka berdasarkan kecepatan dan kemudahan dimana satu contoh hasil tertentu muncul ke pikiran mereka.
·         Heuristic representative
Konsumen  mendasarkan prediksi mereka atas se-represenatif atau semirip apa suatu hasil dengan contoh lain.
·         Heuristic penjangkaran penyesuaian
Konsumen sampai pada penilaian awal dan kemudian menyesuaikannya berdasarkan informasi tambahan.
3.      Akuntansi mental
Akuntansi mental mengacu pada cara konsumen mengkodekan, mengkategorikan, dan mengevaluasi hasil finansial dari pilihan. Secara resmi, akuntansi mental adalah kecenderungan untuk mengkategorikan dana atau item nilai meskipun tidak ada basis logis untuk kategorisasi itu.
4.      Menentukan profil proses keputusan pembelian pelanggan
Bagaimana pemasar mempelajari tahap-tahap dalam proses pembelian untuk produk mereka.












BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain :
1.      Faktor Budaya
2.      Faktor Sosial
3.      Faktor Pribadi
Penilaian atas semua factor ini dapat memberkan petunjuk bagi pemasar untuk menjangkau dan melayani konsumen secara lebih efektif .
Empet proses psikologi utama yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :
a.       Motivasi
b.      Persepsi
c.       Pembelajaran dan ,
d.      Memori
Untuk memahami bagaimana konsumen benar-benar membuat keputusan pembelian  pemasar harus mengidentifikasi siapa yang mengambil keputusan dan mempunyai masukan dalam keputusan pembelian .
Konsumen adalah pengambil keputusan konstruktif dan terpapar anyak pengaruh kontekstual . Konsumen sering mengalami keterlibatan rendah dalam keputusan mereka , menggunakan banyak heuristic sebagai akibatnya .
B.   Saran
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih terdapat kesalahan. sebab itu saran dan kritikan yang positif sangat saya harap agar dalam penyusunan makalah selanjutnya dapat lebih baik .





DAFTAR PUSTAKA
Philip Kotler  dan Kevin lane kaller, Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 13, Jilid 1,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar