NAMA : NUR ZAM ZAM
NIM : 12.023.61.201.109
KELAS : D NONREGULER
TUGAS : EKONOMI PEMBANGUNAN
MODEL MODEL PEMBANGUNAN
Model
pembangunan yang dianut oleh Indonesia sekarang adalah Ketergantungan Nasional .
Model ini terbagi atas tiga bagian yaitu :
1. Model ketergantungan neocolonial
Suatu
model yang dalil utamanya mengatakan bahwa terjadi dan berlarut-larutnya
keterbelakangan di Negara-negara ketiga disebabkan oleh aneka kebijakan ekonomi
, social , politik dan bahkan budaya eksploitatif yang dimainkan oleh
Negara-negara maju terhadap Negara-negara berkembang . Model ini juga berpendapat bahwa
sebagian kecil elite di negara berkembang, misalnya militer, pengusaha, dan
penguasa, ikut menciptakan pelestarian keterbelakangan. Sebab mereka ikut
melestarikan sistem kapitalis internasional yang tidak adil, menindas, dan
mereka memang mendapat keuntungan darinya.
2. Model paradigma palsu
Sementara itu, dalam model paradigma palsu, keterbelakangan
negara-negara dunia ketiga dihubungkan dengan kesalahan dan ketidaktepatan
saran yang diberikan para pengamat atau ‘pakar’ internasional yang bernaung di
bawah lembaga bantuan negara maju dan organisasi donor multinasional. Para
pakar ini sering menjerumuskan negara berkembang untuk membuat kebijakan yang
tidak tepat bahkan melenceng sama sekali. Model pembangunan yang selama ini
telah terapkan terlalu menekan akumulasi capital tanpa memberikan perhatian
secukupnya pada perlunya untuk pengadaan perubahan-perubahan social dan
kelembagaan .
3. Tesis pembangunan dualistikan
Tesis pembangunan-dualistik bertolak
dari anggapan bahwa terdapat jurang pemisah antara negara-negara kaya dan
miskin serta antara orang-orang kaya dan miskin di setiap Negara , di
Negara-negara kaya memng masih ada sebagian penduduknya yang miskin dan sebaliknya
di Negara-negara miskin pun ada sebagian penduduknya yang makmur sejahtera .
1.
Pihak
yang superior dan pihak yang inferior dalam berbagai kondisi dapat hidup
berdampingan dalam ruang tertentu
2.
Kekayaan
dan kemiskinan internasional yang hidup berdampingan bukan hanya fenomena
sejarah yang akan diperbaiki dalam kurun waktu tertentu. Meskipun teori tahap
pertumbuhan dan model perubahan struktural secara implisit membuat asumsi
seperti itu, pendukung tesis pembangunan dualistik dan fakta bahwa ketidaksetaraan
internasional terus berkembang membuat mereka membantah asumsi tersebut.
3.
Derajat
superioritas atau inferioritas tidak menunjukkan tanda-tanda berkurang, tetapi
justru memiliki kecenderungan untuk meningkat
4.
Saling
keterkaitan antara unsur-unsur superior dan inferior membuat keberadaan elemen
superior tidak berarti apa-apa untuk menarik elemen inferior
Bisa dilihat Di
Indonesia sekarang semakin banyak kebijakan yang di keluarkan oleh pemerintah
semakin menambah beban masyarakatnya terutama masyarakat yang tingkat
ekonominya rendah .
Faktor lingkungan (eksternal) terlihat lebih memiliki daya kekuatan ketimbang
kebijakan pemerintah, baik moneter maupun fiskal. Kebijakan pemerintah
seolah-olah menjadi ‘obat penangkal rasa sakit’, sedangkan ‘penyakit’-nya sendiri
belum terobati.
Tidaklah luar biasa jika untuk
menopang ketahanan pangan, Indonesia memilih untuk mengimpor beras dari Vietnam
dan mengimpor kedelai dari AS. Mungkin saja pemerintah berfikir, jika harga
impor lebih murah ketimbang memproduksi sendiri, lalu kenapa kita mesti
memproduksi sendiri bahan pangan tersebut .
Indonesia
juga mengalami kesulitan mengembangkan ekspor karena dulu yang di ekspor adalah
barang jadi, kalau sekarang yang di ekspor adalah bahan mentah dan
energi. Sementara dari sisi impor, dulu Indonesia tidak mengimpor barang-barang
strategis. Seperti barang-barang kebutuhan pangan waktu itu masih bisa dipenuhi
dari hasil dalam negeri. Sekarang ini indonesia punya ketergantungan yang luar
biasa terhadap barang-barang strategis, terutama bahan pangan.
Indonesia Sejak saat ini, peran Badan Urusan Logistik
(Bulog) dalam mengendalikan harga, pemasaran, dan impor bahan-bahan pokok mulai
tereliminasi.
Kebijakan impor sesungguhnya
berimplikasi besar bagi perekonomian rakyat. Harga kebutuhan pokok menjadi
rentan (jika tidak mau dikatakan terus naik) sebab tergantung pada situasi
sosial politik dan harga dunia. Impor makanan pokok juga tidak otomatis dapat
menyelesaikan inti masalah pertanian .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar